Investasi emas adalah kegiatan membeli dan menjual emas sebagai aset investasi dengan tujuan memperoleh keuntungan dari perubahan harga emas di pasar. Emas sering dianggap sebagai aset yang stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang karena nilainya yang cenderung bertahan dan bahkan meningkat dari waktu ke waktu.

Namun, sebelum melakukan investasi emas, penting untuk memahami risiko dan potensi keuntungan dari investasi tersebut. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga emas di pasar antara lain kondisi ekonomi global, suku bunga, dan permintaan dari pasar konsumen. Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan riset dan konsultasi dengan ahli keuangan sebelum melakukan investasi emas.

Tips Sebelum Membeli Emas

Logam mulia atau emas adalah salah satu bentuk produk investasi yang paling digemari masyarakat Indonesia, terlebih ibu-ibu rumah tangga. Investasi emas tentunya telah umum dari zaman dahulu. Ada sedikit perbedaan investasi emas zaman dahulu dengan zaman sekarang, seperti emas zaman dahulu banyak yang bersifat koin emas (gold coin) dan emas batangan tradisional (cukim).

Sekarang investasi emas telah lebih bervariasi bentuknya dan paling umum adalah logam mulia ANTAM. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membeli emas untuk investasi:

1. Tidak Punya Tujuan Investasi

Kesalahan pertama saat membeli emas untuk investasi adalah berinvestasi tanpa ada obyek yang jelas. Sebelum berinvestasi apa pun, (termasuk investasi emas) kita perlu mempunyai rencana yang jelas.

  • Berapa gram kuantitas emas yang perlu dibeli?
  • Berapa harga membeli emas?
  • Berapa harga jual emas?
  • Kapan waktu untuk membeli emas?
  • Kapan waktu untuk menjual emas?
  • Apakah membeli emas secara berkala?
    dan lain sebagainya.

 

2. Beli Emas Tanpa Fisik

Beberapa waktu yang lalu (sekitar tahun 2011-2013) ada banyak penawaran investasi tanpa fisik. Mereka menawarkan investasi dalam bentuk surat kepemilikan emas, saham perusahaan emas di luar negeri dan lain sebagainya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan beberapa perusahaan berikut sebagai investasi bodong.  Ada beberapa ciri penawaran investasi bodong menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti:

  • Hasil yang ditawarkan berada di luar batas kewajaran dalam waktu singkat.
  • Penekanan utama terhadap perekrutan, bukan skema investasi.
  • Tidak dijelaskan bagaimana langkah mengelola investasinya.
  • Tidak dijelaskan aset yang mendasari (underlying) bisnis yang mencukupi asas kewajaran dan kepatutan di sektor investasi keuangan.
  • Tidak jelasnya susunan kepengurusan, susunan kepemilikan, susunan kegiatan bisnis dan alamat domisili usaha.
  • Kegiatan yang dikerjakan menyerupai money game dan skema ponzi. Menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat yang diinvestasikan.
  • Bila ada barang, kualitas barang tidak sebanding dengan harganya.
    Bonus dibayar hanya apabila ada perekrutan.

 

3. Membeli dan Menjual di Waktu yang Salah

Apakah Anda pernah salah harga saat membeli emas untuk investasi?

  • Beli ketika harga sedang tinggi?
  • Jual ketika harga sedang rendah?

Kesalahan sangat dimungkinkan, karena pemikiran harga emas SELALU naik sebenarnya tidak cukup tepat. Grafik di atas menunjukkan pergerakan harga emas dunia (dari sumber Pegadaian).

Jika Anda perhatikan harga emas sebenarnya mengalami kenaikan sangat tinggi dari rentang Juli 2020 sampai Desember 2021. Namun beberapa waktu ini harga emas masih bergerak stabil.

 

4. Salah Tempat Menyimpan Emas

Di manakah tempat untuk menyimpan emas yang paling aman? Simpan emas Anda di tempat yang aman dan tidak menyebabkan emas jadi rusak. Salah satu opsi yang sering digunakan adalah brankas pribadi atau safety deposit box (SDB) di bank.

 

5. Membeli Emas dengan Utang

Apakah Anda bermaksud membeli emas dengan cara berutang? Misal pinjaman KTA untuk membeli emas? Atau memanfaatkan prinsip kebun emas untuk berinvestasi emas?

Jika Anda bermaksud membeli emas untuk investasi dengan memanfaatkan utang, maka langsung urungkan tekad Anda. Membeli emas dengan pinjaman sangat tidak disarankan, karena kenaikan harga emas belum tentu sanggup menutup bunga utang. Alih-alih berutang, Anda lebih baik menabung emas atau mencicil emas di Pegadaian.

Sebagai informasi, di lebih dari satu toko online sekarang ditawarkan cicilan 0% logam mulia dengan memanfaatkan kartu kredit. Ingat ya, tagihan kartu kredit perlu dibayar lunas 100%.

 

6. Membeli Emas dalam Bentuk Perhiasan

Beberapa orang ibu rumah tangga, berasumsi bahwa membeli perhiasan emas adalah investasi yang bagus. Hal ini disebabkan karena dua keuntungan sekaligus, yaitu perhiasan emas bisa dipakai dan nilainya (diharapkan) bisa meningkat.

Pada akhirnya ketika Anda membeli perhiasan emas ada penyesuaian harga, seperti: biaya pembuatan perhiasan, risiko kerusakan jika sering digunakan, risiko hilang jika sering digunakan, takaran di bawah 24 karat (biasanya perhiasan emas mempunyai takaran 18 sampai dengan 22 karat).