Pajak adalah sumber penerimaan negara paling besar di didalam APBN, lebih-lebih th. ini saja +70 Persen dari anggaran APBN bersumber dari penerimaan Pajak, oleh sebab itu dibutuhkan bisnis dan kerja keras untuk raih tujuan tersebut.
DJP sebagai otoritas belajar pajak tentu dapat jalankan upaya didalam mencukupi tujuan penerimaan pajak tersebut, tapi di lain pihak, kita sebagai kudu pajak tentu kudu terhitung jelas ketetapan perpajakan yang berlaku sebab system perpajakan Indonesia sekarang mengimbuhkan kewenangan penuh kepada kudu pajak dengan penerapan system self assessment (kecuali untuk lebih dari satu tipe pajak tetap diterapkan withholding system),
jadi tidak benar dan benarnya laporan pajak kamu yang diaplikasikan didalam wujud SPT (surat pemberitahuan pajak)ya..terletak pada kamu sendiri., kala kamu tidak benar memasukan information di didalam SPT tentu kudu ada pembetulan SPT lagi,..nah apakah kamu udah jelas itu semua..??
tentu bagi kudu pajak yang awam tidak dapat dulu jelas hal tersebut.. lebih-lebih jika di suruh milih, daripada mereka repot kesana kemari, tetapi kerjaan tetap banyak, maunya sih mereka menerima BERES aja 😀 😀 , lebih-lebih sekarang seluruh serba internet.
Jika kita bertanya pada diri sendiri, sesungguhnya mengapa kita kudu studi pajak..? alasannya apa..? oke barangkali aku nggak mampu menjelaskan seluruh alasannya tapi semoga alasan di bawah ini mampu mewakili..misalnya pertanyaan tentang..?
Apakah Kamu udah miliki NPWP..? kamu jelas apa saja kriteria didalam pembuatan NPWP..?
Setelah kamu miliki NPWP..? apa kewajiban kamu..? apakah sesudah aku miliki NPWP aku udah kudu membayar pajak.?
Dengan langkah apa aku membayar pajak..?
Dimana area aku mestinya membayar pajak..?
lanjut ke SPT(surat pemberitahuan) apa itu SPT..? apa manfaat SPT dan bagaimana langkah melaporkan pajak gunakan SPT..?
dan addduhh banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang mewakili, tapi seumpama kita jelas berkenaan pajak tentu pertanyaan ini tidak dapat dulu keluar kan..? kita tentu udah jelas jawabannya,, seumpama syarat untuk membuat NPWP, cuma Fotokopi KTP saja sesudah itu tinggal melapor saja ke bagian layanan pajak atau biasa di sebut TPT (tempat layanan terpadu).
Nah berangkat dari pengalaman di atas kita sebagai kudu pajak udah mestinya merubah mindset kita bahwa yang kudu jelas pajak itu HANYA petugas pajak ..ow “jangan” lebih jauh dari itu kita seluruh kudu jelas berkenaan pajak. Kalau kamu bertanya kembali, apa sih gunanya aku jelas berkenaan pajak..? manfaatnya ada nggak sih..??saya sebutkan aja lebih dari satu manfaatnya di bawah ini, semoga mampu mewakili,.seperti:
yakinlah, jika kamu jelas berkenaan pajak kamu tidak dapat dulu gaptek dan kaku berkenaan ilmu perpajakan kala ini, kamu tidak dapat bingung gimana langkah isikan SPT, apa saja yang kudu di lampirkan didalam SPT dll.. dan kamu tentu akanlebih detil didalam memasukan information SPT mu sebab kamu jelas apa saja dampaknya jika kita tidak benar isikan information di didalam SPT pajak.
Dalam laman DJP menjelaskan bahwa penghindaran pajak ini di identikan dengan tax planning atau perencanaan pajak. Kalau orang-orang pintar nyebutnya tax avoidance yaitu, penghindaran pajak dilakukan secara “legal” dengan gunakan celah (loopholes) yang terdapat didalam ketetapan perpajakan yang ada untuk menghindari pembayaran pajak, atau jalankan transaksi yang tidak miliki tujuan tak sekedar untuk menghindari pajak.
rkan secara undang selama tidak melanggar dan menabrak ketetapan pajak yang berlaku. Nah, langkah ini sesungguhnya jarang sekali di ajarkan oleh petugas pajak sebab jika kudu pajak jelas secara mendalam tentu dapat mengurangi potensi penerimaan pajak yang berakibat pada tujuan penerimaan pajak.