Cara Menanam Jahe Merah di Lahan Terbuka – Jahe merupakan salah satu empon-empon yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bumbu pada masakan maupun bahan dasar pembuatan minuman herbal. Rimpang jahe memiliki aroma yang khas serta rasa yang agak pedas. Rasa pedas yang diberikan rimpang jahe ini sangat berkhasiat terutama untuk menghangatkan tubuh.
Dengan banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dari rimpang jahe, maka tak heran jika empon-empon yang satu ini banyak dibudidayakan di rumah. Selain mempermudah Anda dalam kebutuhan sehari-hari, tanaman jahe juga mudah untuk dibudidayakan.
Tanaman jahe dikenal memiliki berbentuk rumpun serta memiliki batang semu. Akar tanaman jahe berbentuk rimpang serta memiliki aroma yang pedas, Bentuk rimpang jahe sekilas hampir mirip dengan rimpang lengkuas. Bahkan terkadang sulit untuk membedakannya.
Jahe ada berbagai macam jenisnya, yaitu jahe putih besar, jahe puth kecil, serta jahe merah. Jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi dibandingkan jenis jahe lainnya, sehingga membuat jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas. Oleh karena itu, jahe merah bisanya digunakan sebagai bahan obat-obatan herbal. Hal ini membuat jahe merah banyak peminatnya.
Cara menanam jahe merah di lahan terbuka sebenarnya cukup sederhana dan tidak terlalu merepotkan. Jahe merah biasanya membutuhkan waktu sekita tiga bulan hingga akhirna bisa dipanen. Meskipun mudah ditanam, namun Anda juga perlu membekalinya dengan pengetahuan serta pemahaman tentang bagaimana cara menanam jahe merah yang benar agar dihasilkan rimpang jahe yang besar dan berkualitas.
Syarat Tumbuh Jahe Merah
Sebelum Anda memutuskan untuk membudidayakan jahe merah, maka Anda perlu memperhatikan syarat-syarat tumbuhnya. Hal ini bertujuan agar jahe merah bisa tumbuh subur serta menghasilkan rimpang jahe yang besar dan berkualitas. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jahe yaitu suhu, iklim, ph, dan jenis tanah. Mari kita simak penjelasannya berikut ini:
Suhu Dan Iklim
- Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jahe merah yaitu antara 19°C hingga 30°C.
- Selain itu, tanaman jahe merah juga dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki curah hujan antara 1000 hingga 4000 mm per tahun. Bila jahe merah dibudidayakan pada daerah dengan curah hujan kurang dari 1000 mm per tahun, maka sistem pengairan harus tersusun dengan baik.
- Tanaman jahe merah bisa dibudidayakan sepanjang taun, namun pertumbuhan yang paling baik yaitu saat ditanam saat awal musim penghujan.
Jenis Tanah
- Jenis tanah yang cocok untuk membudidayakan tanaman jahe merah adalah tanah ringan dengan kandungan uunsur hara yang tinggi, ataupun tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air.
- Derajat keasaman tanah yang ideal yaitu pada pH 6,8-7.
Cara Menanam Jahe Di Lahan Terbuka
Setelah mengetahui apa saja persyaratan tumbuh tanaman jahe merah, maka Anda bisa memulai beberapa tahapan untuk membudidayakan jahe merah di lahan terbuka. Yuk kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Persiapan Lahan Tanam
Langkah pertama dalam menanam jahe merah yaitu dengan mempersiapkan lahan tanam. Jahe merah memerlukan tanah yang gembur dan subur agar bisa menghasilkan rimpang jahe yang melimpah. Untuk itu Anda perlu mencakul lahan tanamnya terlebih dahulu.
Buatlah bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi sekitar 25 cm hingga 30 cm. Panjang bedengan bisa disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami jahe merah. Beri jarak setiap bedengan sekitar 50 cm.
Lahan tanam jahe merah selanjutnya diberi taburan pupuk kandang sebanyak 10 kilogram untuk setiap 10 meter lahan tanam. Tanah dengan campuran pupuk kandang ini selanjutnya harus didiamkan selama kurang lebih satu minggu agar proses terjadi proses fermentasi dan tanah pun siap untuk ditanami.
Selanjutnya buatlah lubang tanam dengan jarak 25 cm x 25 cm dan kedalaman sekitar 25 hingga 30 cm. Beri pupuk kandang pada setiap lubang tanam sebanyak 0.5 kilogram. Kemudian diamkan lahan tanam jahe merah selama satu minggu sebelum mulai ditanami.
2. Pemilihan Bibit Jahe Merah
Sambil menunggu lahan tanam siap untuk mulai ditanami, Anda bisa mempersiapkan bibit tanaman jahe merah yang akan digunakan. Anda bisa membeli bibit jahe yang siap tanam maupun dengan membuat bibit jahe merah sendiri. Berikut ini beberapa tips memilih bibit jahe dan cara membuat bibit jahe sendiri.
Tips Memilih Bibit Jahe
- Pilih varietas atau jenis jahe yang akan ditanam. Jika Anda ingin membudidayakan jahe merah, maka pastikan semua bibit yang dipilih adalah jahe merah.
- Sebaiknya bibit yang akan digunakan berasal dari indukan yang unggul yaitu indukan yang tumbuh normal, sehat serta terbebas dari hama dan penyakit.
- Pilih rimpang jahe merah yang bagus untuk dibuat bibit. Ciri-ciri rimpang jahe yang bagus adalah memiliki tekstur yang halus, berwarna mengkilat, tidak ada bagian yang busuk, serta bebas dari hama maupun penyakit.
- Bibit jahe sebaiknya berasal dari tanaman jahe yang sudah tua atau dipanen saat berumur 10-12 bulan.
Cara Menunaskan bibit
Sebelum dilakukan proses penanaman, rimpang jahe merah sebaiknya ditunaskan terlebih dahulu selama 1-1,5 bulan. Berikut ini beberpaa langkah untuk menunaskan jahe merah:
- Setelah dipanen, rimpang jahe yang akan dijadikan bibit selanjutnya dijemur secara merata. Namun penjemuran ini tidak dilakukan hingga benar-benar kering. Kemudian jahe merah disimpan pada tempat lembab selama kurang lebih 1 hingga 1,5 bulan.
- Selanjutnya rimpang jahe merah dipotong-potong dengan setiap potongan memiliki sekitar 3 hingga 5 bakal tunas. Setelah itu, potongan rimpang jahe merah tadi dijemur kembali di bawah sinar matahari selama kurang lebih 8 jam.
- Untuk mencegah adanya penyakit yang disebabkan oleh bakteri, sebaiknya bibit jahe merah direndam dalam bakterisida dengan dosis 3 gram larutan bakterisida per 10 liter air. Kemudian bibit jahe ditiriskan lalu diangin-anginkan.
- Siapkan kotak kayu dan sekam padi secukupnya. Setelah itu masukkan sekam padi ke bagian dasar kotak kayu. Letakkan 1 lapis bibit jahe merah di atasnya. Kemudian diatas bibit jahe merah tersebut taburi dengan sekam secukupnya, lalu letakkan lagi bibit jahe merah di atasnya, demikian seterusnya hingga semua bibit dan sekam habis. Bagian paling atas ditutup lagi dengan sekam padi.
- Dalam 2 hingga 4 minggu bibit jahe merah biasanya akan mulai tumbuh tunas. Bibit jahe merah pun siap untuk ditanam.
3. Penanaman Jahe Merah | Cara Menanam Jahe Merah di Lahan Terbuka
Setelah persiapan lahan tanam dan pembuatan bibit jahe merah sudah selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yaitu penanaman bibit jahe merah di lahan tanam yang sudah disiapkan.
Penanaman bibit jahe merah dapat dilakukan setelah 2-3 minggu pemberian pupuk dasar. Proses penanaman jahe merah ini sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan.
Selanjutnya letakkan bibit jahe merah pada lubang tanam yang telah disiapkan dengan posisi tunas menghadap ke atas. Setelah itu tutup bibit jahe dengan tanah dengan tebal sekitar 5 cm. Jangan lupa siram dengan menggunakan air secukupnya.
4. Pemberian Pupuk Susulan
Setelah tanamn jahe meah berumur 6 hingga 8 minggu setelah masa tanam, Anda dapat melakukan pemupukan susulan dengan pemberian pupuk TSP dan KCL dengan dosis 125 kg per hektar lahannya.
Cara pemberian pupuk ini dilakukan dengan menaburkannya di sekeliling tanaman jahe merah. Usahakan pemberian pupuk ini tidak mengenai batang atau rimpang jahe secara langsung.
5. Perawatan Tanaman Jahe
Agar tanaman jahe merah bisa tumbuh secara optimal serta menghasilkan rimpang yang banyak, maka perlu dilakukan beberapa langkah perawatan pada tanaman jahe merah sebagai berikut:
- Penyulaman. Proses penyulaman ini harus dilakukan segera saat terlihat ada bibit jahe merah yang mati atau tidak tumbuh dengan sempurna.
- Penyiangan. Penyiangan merupakan proses pembersihan gulma atau rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman jahe merah. Keberadaan gulma ini dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi oleh tanaman jahe sehingga pertumbuhannya pun bisa terhambat.
- Pendangiran. Pendangiran merupakan proses penggemburan tanah. Langkah ini biasanya dilakukan bersamaan dengan tahap pemupukan susulan.
- Monitoring. Langkah ini dilakukan secara rutin untuk mengetahui perkembangan tanaman jahe merah serta menghindari adanya serangan hama maupun penyakit.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jahe
Tanaman jahe merupakan salah satu tanaman yang jarang terserang hama ataupun penyakit. Meskipun begitu, bukan berarti bahwa tanaman jahe terbebas sama sekali dari gangguan organisme pengganggu tanaman, baik berupa hama ataupun penyakit. Hama dan penyakit yang seringkali mengganggu pertumbuhan tanaman jahe yaitu penyakit layu, penyakit busuk rimpang dan bercak daun.
Cara pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan penggunaan bibit unggul yang terbebas dari hama dan penyakit, rutin melakukan mnitoring, rotasi tanaman, sanitasi lahan, tahap pemupukan yang berimbang, serta pemberian pestisida yang sesuai dengan hama dan penyakit yang menyerang tanaman jahe merah.
7. Panen Jahe Merah | Cara Menanam Jahe Merah di Lahan Terbuka
Jahe merah bisa dipanen saat tanaman sudah berumur sekitar 10 hingga 12 bulan setelah masa tanam. Tahap pemanenan jahe merah dilakukan dengan cara menggali rimpang jahe menggunakan cangkul atau sekop. Sebaiknya tahapan ini dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak bagian rimpangnya.
Selanjutnya rimpang jahe merah dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel lalu letakkan pada karung goni, keranjang atau kotak kayu. Jangan lupa lakukan penyortiran sesuai kualitasnya. Pisahkan rimpang jahe merah yang rusak, busuk ataupun yang terserang penyakit. Jahe merah pun selanjutnya bisa dijual pada pengepul atau diolah menjadi obat-obatan herbal.
Baca Juga :
- Jenis-Jenis Jahe | Resep dan Manfaat Minuman Jahe untuk Kesehatan
- Beragam Minuman Herbal dan Khasiatnya
Demikian tadi cara menanam jahe merah di lahan terbuka. Semoga informasi tadi bermanfaat serta bisa menjadi panduan Anda dalam budidaya tanaman jahe merah. Selamat mencoba!