Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, layaknya Proyek Palapa Ring dan Satelit Multifungsi dinilai udah sukses menerapkan kebijakan layanan lazim atau universal layanan obligation (USO).
Kendati dihadapkan bersama dengan sejumlah tantangan, proyek strategis telekomunikasi di Nusantara bisa berlangsung optimal. Hal itu yang sesudah itu sebabkan sejumlah negara-negara di kawasan ASEAN menjadikan Indonesia sebagai contoh.
“Kita menjadi referensi mereka (negara ASEAN). Rujukan,” tegas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara di acara Workshop ITU di Hotel Borobudur.
Menteri Rudiantara memaparkan, di dalam hal sektor telekomunikasi, Indonesia sebenarnya bukan negara paling maju, namun bukan pula yang terbelakang. “Tapi sebagai negara kepulauan, Indonesia sukses hadapi tantangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Pemerintah bisa melaluinya, ” ujar Rudiantara.
Baca Juga : Contoh infrastruktur teknologi informasi
Keberhasilan lewat begitu banyak ragam halangan tersebut, lanjut Rudiantara, sebabkan negara-negara ASEAN yang mempunyai halangan sama mencontoh Indonesia.
“Negara-negara di ASEAN itu mempunyai masalah sama bersama dengan kita, terkecuali di lebih dari satu negara layaknya Singapura, dan Malaysia yang merupakan negara daratan. Masalah yang dimaksud itu misalnya soal akses internet,” lanjutnya.
Menteri Kominfo optimistis ke depan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia konsisten meningkat. Itu lantaran pemerintah berkomitmen merealisasikan proyek strategis nasional di sektor telekomunikasi. “Misalnya melalui BAKTI. Tujuannya untuk mengejar pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Tanah Air,” pungkasnya.