Biaya kremasi akan berbeda-beda tergantung krematorium yang dipakai. Biaya kremasi ini biasanya mencakup biaya layanan pembakaran jenazah, biaya peti, biaya inap di rumah duka, biaya konsumsi, dan biaya lainnya.

Biaya Kremasi

Untuk seluruh umat manusia, kematian adalah sesuatu yang mutlak. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat kabur dari takdir kematiannya. Selain dikubur, terdapat beberapa prosesi penghormatan terakhir dari keluarga pada jasad keluarganya yang meninggal dunia. Prosesi tersebut berdasarkan agama dan keyakinan yang kita anut.

Ada beberapa cara yang umum dilakukan di Indonesia, salah satunya adalah kremasi. Dikutip dari laman harga.web.id, kremasi atau pengabuan, adalah sebuah teknik penghilangan jenazah manusia yang sudah meninggal dengan langkah membakarnya. Biaya kremasi ini ternyata nilainya cukup fantastis.

Serupa dengan pengertian di atas, KBBI juga mengartikan proses kremasi sebagai

‘Pembakaran mayat hingga jadi abu; pengabuan.’ Dalam prosesnya, pihak yang melaksanakan kremasi akan memasukkan tubuh jenazah ke dalam tungku panas dengan suhu hingga 1000 derajat Celcius. Tubuhnya akan melewati proses pembakaran yang mereduksi jasad jadi senyawa kimia dasar, yaitu gas, abu, dan fragmen mineral. Nantinya, setelah proses pembakaran selesai, pihak krematorium akan memberikan abu jenazah kepada keluarga.

Keluarga umumnya akan menebarkan abu jenazah yang tersimpan dalam wadah khusus di lautan lepas, atau disimpan di tempat tinggal duka.

Biaya Kremasi di Beberapa Krematorium

Sama dengan proses lainnya, kremasi juga tentu membutuhkan sejumlah biaya. Dikutip dari laman harga.web.id, berikut adalah biaya kremasi di beberapa krematorium Jakarta:

  • Grand Heaven Krematorium: Mulai dari Rp 49 juta hingga Rp 75 juta.
  • Krematorium Sentra Medika Bogor: Rp 24 juta untuk jenazah non Covid-19, dan Rp 28 juta untuk jenazah Covid-19.
  • Krematorium Oasis Lestari: Mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.
  • Krematorium Cilincing: Mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.
  • Krematorium TPU Tegal Alur: Gratis.

Buat kita yang terasa asing dengan prosesi ini, dengan sesuatu yang tidak masuk akal jika biaya kremasi mencapai puluhan juta. Sementara itu faktanya, besaran biaya kremasi ini tentu bukan cuma untuk sarana pembakaran jenazah saja, melainkan juga dengan layanan-layanan lainnya.

Biaya krematorium tersebut umumnya mencakup biaya kremasi, biaya peti, biaya inap di tempat tinggal duka, biaya konsumsi, dan biaya lainnya. Seperti misalnya rumah duka Grand Heaven di Surabaya, yang menyediakan paket kremasi dengan harga Rp 6,5 juta untuk umat Islam dan Rp 15,9 juta untuk non-Islam.

Paket ini sudah juga dengan peti mati, area duka, pemandian jenazah, service di tempat tinggal duka, dan pemakaman atau kremasi.

Uangnya Bagaimana?

Melihat biaya kremasi yang ternyata selangit secara tidak sadar membuat kita menghela nafas berat membayangkan biaya yang mesti dikeluarkan oleh keluarga yang ditinggalkan.

Nggak dapat kita pungkiri, di samping merasakan kesedihan dikarenakan ditinggal yang tersayang, tentu tidak pernah berhenti tamparan dari realita. Tentang dana yang mesti kita keluarkan, hingga kapabilitas keluarga dalam menjamin itu semua.

Kemudian pertanyaan selanjutnya, apakah sebenarnya kita mesti mempersiapkan dananya dari jauh-jauh hari sehingga tidak mesti menyusahkan keluarga yang kita tinggalkan?

Jawabannya, tidak.

Terlebih jika kamu sudah memiliki asuransi jiwa untuk perlindunganmu dan keluargamu kala kamu sebagai tulang punggung, meninggal dunia nantinya. Sebagai informasi, asuransi jiwa, tidak sama dengan asuransi kesehatan, di mana asuransi jiwa memberikan ‘ganti rugi’ berupa uang tunai.

Asuransi kesehatan cuma mengcover biaya perawatan rumah sakit saja. Sedangkan asuransi jiwa mengcover hidup manusia yang jangka usia produktifnya mesti terhenti dikarenakan kematian.

Asuransi jiwa memberikan pengganti atas ketidakmampuan tulang punggung dalam memenuhi kewajibannya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Kebutuhan ini tentu mencakup biaya pemakaman, hingga biaya untuk kebutuhan-kebutuhan setelah kamu meninggal dunia nanti. Sehingga akhirnya, untuk kamu yang memiliki asuransi jiwa, tidak mesti mempersiapkan ‘dana pemakaman’ lagi secara terpisah.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi jiwa. Kamu cuma mesti memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuanganmu baik di masa kini maupun di masa depan.

Tips memilih Asuransi Jiwa

Ada tiga tips memilih asuransi jiwa yang dapat kamu lakukan sebagai pemula, di antaranya:

1. Sesuaikan dengan Anggaran

Tips pertama yang dapat kamu laksanakan adalah memilih produk asuransi jiwa yang sesuai dengan anggaran bulananmu. Agar memperoleh produk yang maksimal sesuai dengan anggaran bulanan, kamu dapat memilik dahulu semua produk yang memenuhi syarat-syarat kebutuhan.

Setelah itu, kamu dapat membandingkan harga dari masing-masing produknya sehingga dapat menemukan produk yang tepat.

2. Cari Tahu Besaran Jumlah Uang Pertanggungan

Faktanya, masih banyak orang bingung memilih jumlah Uang Pertanggungan yang dia butuhkan, dikarenakan tidak tahu tolak ukur yang tepat. Besaran Uang Pertanggungan (UP) jadi perlu dikarenakan ini yang akan memilih berapa jumlah premi yang mesti kamu bayarkan setiap bulannya.

Jika kamu memilih Uang Pertanggungan yang sangat besar, maka kamu mesti menjamin biaya premi yang juga besar. Berbanding lurus dengan ini, jika kamu memilih UP yang sesuai dengan kebutuhan, maka kamu dapat menekan biaya premi jadi lebih murah.

3. Pilih Perusahaan yang Memiliki Track Record yang Baik

Tips yang terakhir adalah pastikan jika kamu memilih perusahaan asuransi jiwa yang memiliki track record baik. Tentunya ada beberapa hal yang dapat kamu jadikan sebagai tolak ukur untuk memilih apakah perusahaan tersebut memiliki riwayat yang baik.

Salah satunya adalah dengan melihat apakah perusahaan tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Hal lain yang dapat kamu perhatikan disaat memilih asuransi yang baik.