Inovasi desain jaring sabut saat ini telah merambah ke berbagai jenis benda, baik benda guna maupun benda hias. Dengan inovasi bentuk dan desain ini, diharapkan semakin banyak tercipta barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Sehingga, lingkungan hidup tidak dapat rusak dengan mudah.

Inovasi Desain Jaring Sabut

Inovasi desain jaring sabut dilakukan untuk mendapatkan berbagai macam produk yang dapat diterapkan untuk membantu kemudahan aspek kehidupan sehari-hari. Berikut di bawah ini ulasannya!

1. Serat Sabut Cocofiber

cocofiber

Serat sabut dari kelapa dapat diolah menjadi cocofiber. Serat sabut ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat berbagai macam peralatan rumah tangga seperti sapu, keset, tali, dan lainnya.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, cocofiber mulai dikembangkan dengan cara menggabungkannya dengan latex alami. Penggabungan kedua jenis serat ini kemudian diproses sedemikian rupa dan digunakan sebagai bahan pembuatan spring bed, matras, bahkan jok kendaraan.

2. Serbuk Serat Sabut Cocopeat

cocopeat

Cocopeat merupakan butiran-butiran serat halus yang dihasilkan oleh proses peleburan serat sabut kelapa. Cocopeat biasanya digunakan sebagai media tanam berbagai macam tanaman hias.

Penggunaan cocopeat sebagai media tanam didasari dengan sifat cocopeat yang dapat menahan kandungan air dan unsur hara. Selain itu, cocopeat juga dapat menetralkan keasaman tanah. Sehingga, cocpeat merupakan media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman yang maksimal.

3. Jaring Sabut Cocomesh

cocomesh

Cocomesh merupakan bentuk anyaman dari tali-tali jaring sabut kelapa. Jaring sabut yang satu ini memiliki berbagai macam ukuran dan berbagai pola kerapatan anyaman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Penggunaan cocomesh atau jaring sabut kelapa ini dinilai efektif untuk mencegah erosi dan abrasi yang terjadi pada berbagai area lahan miring.

Selain itu, cocomesh juga biasanya digunakan sebagai media yang membantu proses reklamasi area pantai, tambang, maupun hutan yang telah gundul.

Cocomesh digunakan dengan cara menghamparkan jaring sabut ke atas permukaan lahan kemudia ujung-ujungnya diberi patok.

4. Cocopot

cocopot

Cocopot merupakan jenis lain media tanam yang dibuat dari serat sabut kelapa. Pot dari sabut kelapa ini memiliki nilai artistik dan estetika yang cukup tinggi karena bentuknya yang unik. Pemilihan penggunaan pot berbahan dasar sabut kelapa ini didasari dengan alasan keindahan dan juga sifatnya yang ramah lingkungan.

5. Lembaran Serat Sabut Cocosheet

cocosheet

Cocosheet merupakan lembaran yang terbuat dari proses pengolahan serat sabut kelapa. Lembaran ini mampu mereduksi suara dan meredam kebisingan pada frekuensi tinggi.

Penggunaan cocosheet ini dipercaya mampu bersaing dengan material glasswool. Namun, cocosheet merupakan alternatif peredam suara yang lebih murah daripada glasswool.

6. Cococoir

cococoir

Cococoir merupakan hasil penguraian serat sabut kelapa yang biasanya digunakan sebagai bahan tikar cocomulsa. Tikar cocomulsa ini dapat digunakan untuk mengahalangi pertumbuhan gulma yang dapat berefek negatif pada tanaman.

7. Coconut Fiber-Cement Board

coco cement

Coconut fiber-cement board ini dibuat dengan menggabungkan antara semen dengan fiber kelapa.

8. Coconut Fiber Board

cocoboard

Coconut fiber board merupakan hasil olahan serat sabut yang diproses hingga menghasilkan papan yang kokoh. Papan ini biasanya digunakan untuk bahan furnitur baik itu hiasan dinding ataupun rak dinding.

Berbeda dengan coconut fiber-cement board, material ini tidak menggunakan semen dalam proses pembuatannya.

Kesimpulan

Berbagai inovasi desain jaring sabut kelapa telah diciptakan untuk menyediakan kebutuhan alat rumah tangga yang ramah lingkungan. Untuk mendapatkan alat tersebut, Anda dapat mengunjungi laman jual cocomesh. Sekian artikel ini kami sampaikan, terima kasih.