Pada kesempatan kali saya akan membuat artikel mengenai kegunaan minyak atsiri dalam industri berikut ini adalah artikelnya selamat membaca!

Definisi Minyak Atsiri

Minyak atsiri merupakan jenis minyak yang berasal dari bahan nabati, mudah menguap pada suhu ruangan tanpa membusuk atau dibiarkan terbuka, dan memiliki bau seperti tumbuhan asli (khas).

Minyak atsiri ini bisa didapatkan dari beberapa tumbuhan yang menjadi sumber minyak atsiri. Sumber minyak atsiri dapat ditemukan di daun, akar, bunga, biji atau kulitnya. Dari bagian tanaman ini akan diperoleh bahan aktif yang terlebih dahulu dilakukan proses pemurnian.

Minyak Atsiri Indonesia dan Kegunaan Minyak Atsiri Dalam Industri

Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman hayati berupa minyak atsiri yang sangat beragam, memiliki banyak manfaat dan dapat digunakan di berbagai bidang industri. Diperkirakan terdapat 150-200 jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri, antara lain dari famili Pinaceae, Labiateae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Umbelliferaceae.

Minyak atsiri dapat bersumber dari bagian tanaman manapun, yaitu daun, bunga, buah, biji, batang, kulit batang dan akar atau rimpang. Minyak atsiri adalah zat bau yang terkandung di dalam tumbuhan. Minyak ini disebut juga minyak evaporasi, minyak eterik, minyak esensial karena mudah menguap pada suhu kamar. Istilah esensial digunakan karena minyak esensial mewakili bau tumbuhan asli.

Saat segar dan murni, minyak esensial umumnya tidak berwarna. Namun, selama penyimpanan yang lama, minyak esensial dapat teroksidasi dan berubah warna menjadi agak keruh. Untuk mencegahnya, minyak esensial harus disimpan dalam bejana kaca gelap, terisi penuh, tertutup rapat, dan disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

kegunaan minyak atsiri dalam

Cara penyimpanan juga mempengaruhi komposisi minyak atsiri disamping perbedaan jenis tanaman, kondisi iklim, tanah tempat ditanam, umur saat panen, dan cara ekstraksi / isolasi yang digunakan. Pengolahan minyak atsiri Indonesia umumnya disuling. Ekstraksi / isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa cara

yaitu: 1) distilasi, 2) pengepresan, 3) ekstraksi pelarut, 4) ekstraksi dengan lemak tergantung jenis tanaman. Minyak atsiri yang berasal dari cengkeh, nilam, serai, pala, kayu putih, akar wangi, kenanga, gurjun, jahe, jeruk nipis, gaharu, kemukus, lajah gowa dan cendana diekstraksi dengan destilasi uap sedangkan masoyi, kayu manis dan merica. hitam dengan distilasi uap. Minyak serai dapat diproduksi 10 kg dari 3 ton serai. Lain halnya dengan cengkeh, rendemen minyak atsiri pada daun cengkeh sebenarnya bisa 5%, namun ternyata hasil penyulingan selama 5 – 6 jam menghasilkan minyak cengkeh 2% sedangkan batang cengkeh menghasilkan 5% minyak atsiri dalam waktu penyulingan 6- 8 jam.

Minyak atsiri umumnya digunakan sebagai bahan fiksatif dalam pembuatan parfum, wewangian, kosmetik, farmasi, dan zat penyedap di industri makanan dan minuman.

Selain itu, minyak atsiri juga digunakan sebagai bumbu dapur seperti cengkeh dan kemukus. Hampir semua bahan penting bersifat antibakteri. Beberapa bahan esensial yang dapat digunakan sebagai antiseptik juga memiliki fungsi yang lebih spesifik, seperti minyak sereh yang dikenal dengan fungsi anti nyamuk, minyak pala anti inflamasi, minyak kayu putih sebagai anti iritasi, jahe sebagai stimulan. , analgesik, anti inflamasi, minyak jeruk purut sebagai anti depresi. dan gaharu sebagai anti rematik.

Tren penggunaan produk organik juga telah mengangkat pamor minyak atsiri terutama produk untuk perawatan tubuh, menambahkan jenis minyak ini memberikan keharuman pada produknya. Minyak atsiri umumnya digunakan sebagai bahan fiksatif dalam pembuatan parfum, wewangian, kosmetik, obat-obatan, dan bahan penyedap rasa. (agen penyedap) di industri makanan dan minuman. Selain itu, minyak atsiri juga digunakan sebagai bumbu dapur seperti cengkeh dan kemukus. Hampir semua bahan penting bersifat antibakteri.

Beberapa bahan esensial yang dapat digunakan sebagai antiseptik juga memiliki fungsi yang lebih spesifik, seperti minyak sereh yang dikenal dengan fungsi anti nyamuk, minyak pala anti inflamasi, minyak kayu putih sebagai anti iritasi, jahe sebagai stimulan. , analgesik, anti inflamasi, minyak jeruk purut sebagai anti depresi. dan gaharu sebagai anti rematik. Tren penggunaan produk organik juga mengangkat pamor minyak atsiri, khususnya produk perawatan tubuh, menambahkan jenis minyak ini memberikan wangi pada produknya.

Nah sob itu dia sedikit penjelasan mengenai kegunaan minyak atsiri dalam industri semoga artikel yang saya buat bermanfaat bagi kalian sekian terimakasih.