Masker bedah dan masker respirator merupakan dua jenis masker yang umum dipakai oleh tenaga medis di rumah sakit saat menangani pasien tertentu yang berpotensi menularkan penyakitnya melalui droplet dan aerosol. Namun, sebenarnya kedua masker tersebut memiliki efektivitas dan kegunaan yang berbeda yang belum banyak orang tahu. Masker respirator dianggap lebih unggul jika dibandingkan dengan masker bedah. Walaupun demikian, produksi masker medis di pabrik masker bedah tetap mengalami banyak permintaan. Yuk kenali perbedaan masker bedah dan masker respirator di bawah ini.

Beda Masker Bedah dan Masker Respirator

Sejatinya, masker bedah dan masker respirator memiliki banyak perbedaan. Perbedaannya bisa dilihat dari efektivitas perlindungan, bentuk, daya saring dan tingkat kebocoran, serta cara pemakaiannya. Ulasannya bisa dibaca pada artikel berikut ini.

  1. Bentuk Masker

Dari bentuknya saja, masker bedah dan masker respirator sudah sangat berbeda. Masker bedah umumnya berupa lembaran 2 ply atau 3 ply yang tidak ketat dan memiliki celah udara di antara hidung dan pipi. Berbeda halnya dengan masker respirator yang dirancang sangat rapat sehingga mampu menutup bagian hidung dan mulut secara ketat. Masker respirator yang direkomendasikan WHO adalah jenis N95 dan N99.

  1. Efektivitas Perlindungan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa masker respirator dianggap lebih unggul memberikan perlindungan karena mampu mencegah masuknya berbagai partikel yang ditransmisikan lewat droplet maupun aerosol. Hal ini berbeda dengan masker bedah yang hanya mampu melindungi dari droplet dan percikan atau cairan berbahaya lainnya.

  1. Daya Saring dan Tingkat Kebocoran

Masker bedah memiliki celah pada bagian hidung dan pipi sehingga mudah terjadi kebocoran pada celah-celah tersebut saat bernapas. Selain itu, daya saring masker bedah juga kurang melindungi pemakainya dari partikel-partikel kecil yang terbawa lewat udara. Pada masker respirator, tingkat kebocorannya sangat minim karena bentuknya yang rapat. Selain itu, masker respirator juga mampu menyaring partikel udara dengan sangat baik hingga 95%.

  1. Pemakaian

Pemakaian masker bedah sifatnya hanya sekali pakai, jadi apabila sudah selesai digunakan harus segera dibuang dan menggantinya dengan masker baru keesokan harinya. Hal ini tidak sama dengan masker respirator yang bisa digunakan secara berulang kali dari 3 hingga 5 kali. Namun, sebelum digunakan lagi, masker tersebut harus disteril terlebih dulu. Apabila masker sudah dalam kondisi kotor atau rusak, sebaiknya ganti dengan yang baru walaupun baru dipakai sekali.

Demikian informasi menarik tentang perbedaan masker bedah dan masker respirator yang perlu Anda tahu. Salah satu pabrik masker bedah terbaik yang menyediakan kebutuhan berbagai jenis masker medis untuk kesehatan dan industri adalah Medika Maesindo Global (MMG). Untuk informasi lebih jauh, Anda bisa menghubungi website resminya di https://mmgnonwoven.com/id/