Kiat Menjaga Kebersihan Dapur Catering – Dapur catering adalah tempat dimana makanan untuk berbagai acara disiapkan dan dikemas. Dapur catering harus selalu bersih dan higienis agar makanan yang dihasilkan aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Kebersihan dapur catering juga berpengaruh pada citra dan reputasi usaha catering itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha catering untuk mengetahui dan menerapkan kiat-kiat menjaga kebersihan dapur catering. Berikut adalah beberapa kiat yang dapat dilakukan:

1. Memilih dan Menyimpan Bahan Makanan dengan Benar

Bahan makanan adalah komponen utama dalam dapur catering. Bahan makanan harus dipilih dengan teliti dan disimpan dengan benar agar tidak mudah rusak, terkontaminasi, atau tercemar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menyimpan bahan makanan adalah:

  1. Memilih bahan makanan yang segar, berkualitas, dan memiliki label halal (jika diperlukan).
  2. Memeriksa tanggal kadaluarsa, kemasan, dan kondisi bahan makanan sebelum membeli atau menerima dari pemasok.
  3. Menyimpan bahan makanan sesuai dengan jenis dan suhu yang sesuai. Misalnya, bahan makanan yang mudah busuk seperti daging, telur, susu, dan sayuran harus disimpan di kulkas atau freezer. Bahan makanan kering seperti beras, tepung, gula, dan rempah-rempah harus disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan tertutup rapat.
  4. Menggunakan wadah atau kantong yang bersih, kedap udara, dan berlabel untuk menyimpan bahan makanan. Jangan mencampur bahan makanan yang berbeda dalam satu wadah atau kantong.
  5. Mengatur bahan makanan sesuai dengan sistem FIFO (first in, first out), yaitu menggunakan bahan makanan yang masuk lebih dulu dan mengeluarkan yang masuk lebih belakangan.
  6. Menghindari menyimpan bahan makanan terlalu lama atau melebihi tanggal kadaluarsa.

2. Membersihkan dan Mensterilkan Peralatan dan Perlengkapan Dapur

Peralatan dan perlengkapan dapur adalah alat-alat yang digunakan untuk mengolah, mengemas, dan menyajikan makanan. Peralatan dan perlengkapan dapur harus selalu bersih dan steril agar tidak menjadi sumber kontaminasi atau pencemaran makanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan dan mensterilkan peralatan dan perlengkapan dapur adalah:

  1. Mencuci peralatan dan perlengkapan dapur dengan air mengalir dan sabun atau deterjen yang aman untuk makanan setelah digunakan atau sebelum digunakan kembali.
  2. Menggunakan sikat, spons, atau lap yang bersih dan khusus untuk membersihkan peralatan dan perlengkapan dapur. Jangan menggunakan alat yang sama untuk membersihkan bahan makanan dan peralatan atau perlengkapan dapur.
  3. Membilas peralatan dan perlengkapan dapur dengan air bersih dan mengeringkannya dengan lap bersih atau pengering.
  4. Mensterilkan peralatan dan perlengkapan dapur yang bersentuhan langsung dengan makanan, seperti pisau, talenan, sendok, garpu, piring, dan gelas, dengan cara merebus, mengukus, atau menggunakan alat sterilisasi.
  5. Menyimpan peralatan dan perlengkapan dapur di tempat yang bersih, kering, dan tertutup. Jangan menyimpan peralatan dan perlengkapan dapur di lantai, di bawah sinar matahari langsung, atau di dekat bahan kimia.

3. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Diri dan Karyawan

Diri dan karyawan adalah orang-orang yang terlibat dalam proses pengolahan, pengemasan, dan penyajian makanan. Diri dan karyawan harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri agar tidak menularkan kuman, bakteri, atau virus ke makanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan karyawan adalah:

  1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah melakukan aktivitas di dapur catering, seperti memegang bahan makanan, peralatan, atau perlengkapan dapur, bersin, batuk, atau ke toilet.
  2. Menggunakan pakaian, sepatu, dan aksesoris yang bersih, rapi, dan sesuai dengan standar kebersihan dapur catering. Misalnya, menggunakan apron, topi, sarung tangan, dan masker yang berwarna putih atau terang.
  3. Mengikat rambut panjang atau menggunakan penutup rambut agar tidak jatuh ke makanan.
  4. Menghindari menggunakan perhiasan, kuteks, parfum, atau make up yang berlebihan saat bekerja di dapur catering.
  5. Menjauhkan diri dari dapur catering jika sedang sakit, demam, batuk, pilek, diare, atau luka. Jika harus bekerja, gunakan masker dan sarung tangan yang bersih dan ganti secara berkala.

4. Membersihkan dan Menyemprotkan Desinfektan pada Area Dapur

Area dapur adalah ruang-ruang yang digunakan untuk berbagai aktivitas di dapur catering, seperti menyimpan bahan makanan, mengolah makanan, mengemas makanan, dan menyajikan makanan. Area dapur harus selalu bersih dan bebas dari kotoran, debu, serangga, atau hewan peliharaan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan dan menyemprotkan desinfektan pada area dapur adalah:

  1. Membersihkan area dapur dengan sapu, pel, atau vacuum cleaner secara rutin, minimal sehari sekali atau setelah selesai bekerja.
  2. Membersihkan noda, tumpahan, atau sisa makanan yang menempel pada lantai, dinding, meja, atau lemari dengan lap basah dan sabun atau deterjen yang aman untuk makanan.
  3. Menyemprotkan desinfektan yang sesuai dengan standar keamanan pangan pada area dapur, terutama pada permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, saklar lampu, atau keran air.
  4. Membuang sampah, sisa makanan, atau bahan makanan yang rusak ke tempat sampah yang tertutup rapat dan dibersihkan secara berkala.
  5. Mengatur ventilasi udara yang baik di area dapur agar tidak lembab, pengap, atau bau.

5. Melakukan Pengecekan dan Evaluasi secara Berkala

Pengecekan dan evaluasi adalah proses untuk mengukur dan menilai tingkat kebersihan dan kualitas makanan yang dihasilkan oleh dapur catering. Pengecekan dan evaluasi harus dilakukan secara berkala agar dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah atau hambatan yang terjadi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengecekan dan evaluasi adalah:

  1. Membuat daftar cek atau standar operasional prosedur (SOP) yang mencakup semua aspek kebersihan dapur catering, seperti bahan makanan, peralatan, perlengkapan, diri, karyawan, area dapur, dan makanan jadi.
  2. Melakukan pengecekan atau audit secara internal atau eksternal sesuai dengan daftar cek atau SOP yang telah dibuat. Pengecekan atau audit dapat dilakukan oleh pemilik, manajer, supervisor, atau pihak berwenang, seperti dinas kesehatan atau BPOM.
  3. Mencatat hasil pengecekan atau audit dalam bentuk laporan atau catatan yang jelas dan rinci. Laporan atau catatan harus mencantumkan tanggal, waktu, nama, tanda tangan, dan temuan atau rekomendasi yang diberikan.
  4. Melakukan evaluasi atau tindak lanjut berdasarkan hasil pengecekan atau audit. Evaluasi atau tindak lanjut dapat berupa perbaikan, perubahan, pelatihan, atau penghargaan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dapur catering.

Kebersihan dapur catering adalah hal yang sangat penting untuk di perhatikan.

Bagi para calon pengantin yang akan menggelar acara pernikahan, referensi dan contoh paket menu catering pernikahan merupakan hal penting yang harus didapatkan.

Salah satu penyedia catering terbaik adalah Catering pernikahan jakarta. Kami akan memberikan layanan terbaik untuk paket menu pesta dengan berbagai tema seperti tema modern dan tradisional.