Nah berasal dari definisi di atas mampu kami jabarkan ulang menjadi tujuh bagian supaya mempermudah pemahaman dan implikasi yang ada.

Pertama adalah proses pengelolaan lembaga pendidikan secara Islami. Dalam proses pengelolaan ini segi yang ditekankan adalah nilai keislaman yang bersandar terhadap Al Qur’an dan Al Hadist. Misalnya tentang bersama dengan pemberdayaan, penghargaan, kualitas, dll.

Kedua, lembaga pendidikan Islam. Fokus dan Manajemen Pendidikan Islam adalah menangani lembaga pendidikan Islam jadi dan pesantren, madrasah, perguruan tinggi dan sebagainya.

Ketiga, proses pengelolaan pendidikan Islam secara Islami. Proses pengelolaan kudu sesuai bersama dengan kaidah-kaidah Islam atau Mengenakan kaidah-kaidah menejerial yang sifatnya lazim namun tetap sesuai bersama dengan nilai-nilai keislaman.

Keempat bersama dengan cara menyiasati. Hal ini mengandung arti strategi, gara-gara manajemen penuh siasat atau siasat yang diarahkan untuk capai tujuan. Demikian pula bersama dengan manajemen pendidikan Islam yang senantiasa Mengenakan siasat tertentu.

Kelima, sumber-sumber belajar dan hal-hal yang terkait. Sumber-sumber belajar di sini miliki cakupan yang luas, yaitu:

Manusia, yang meliputi : guru, murid, pegawai dan pengurus
Bahan, yang meliputi buku, perpustakaan, dll
Lingkungan merupakan segala perihal yang mengarah ke masyarakat
Alat dan peralatan layaknya alat peraga, laboratorium, dsb

Aktivitas yang meliputi suasana sosio politik, sosio kultural dalam masyarakat
Keenam, obyek pendidikan Islam. Tujuan merupakan perihal yang berarti yang mengendalikan dan pengaruhi komponen-komponen dalam lembaga pendidikan agama Islam.

Ketujuh, efisien dan efisien. Artinya, manajemen yang berhasil capai obyek bersama dengan penghematan tenaga, sementara dan biaya.