Sabut kelapa ternyata memiliki manfaat yang begitu luas terutama bagi tanaman. Baik sabut kelapa yang digunakan langsung ataupun sabut kelapa yang telah melalui pengolahan. Pengolahan sabut kelapa untuk tanaman biasanya dijadikan sebagai pupuk cair ataupun cocopeat.

Mengolah sabut kelapa juga terbilang cukup mudah karena tidak membutuhkan teknik dan bahan yang sulit dicari. Sabut kelapa sering dianggap lebih bersih dibandingkan dengan pupuk kompos, tak heran sabut kelapa banyak dijadikan sebagai pilihan lainnya oleh pecinta tanaman.

Manfaat sabut kelapa untuk tanaman ini sebenarnya juga dapat dipenuhi oleh bahan-bahan lainnya serta mampu memberikan manfaat yang hampir sama. Namun, sabut kelapa dapat menjadi salah satu alternatif yang mudah ditemui.

Meski sabut kelapa hanya dianggap sebagai alternatif, namun tanaman juga dapat tumbuh dengan optimal dengan penggunaan sabut kelapa. Berikut ini beberapa manfaat sabut kelapa untuk tanaman yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga : Cara Mengolah Sabut Kelapa Menjadi Kerajinan

1 . Sebagai Media Tanam

Manfaat Sabut Kelapa Untuk Tanaman

Sabut kelapa biasanya dijadikan sebagai media tanam. Cara penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam pun cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan sabut kelapa dan bisa langsung digunakan sebagai media tanam. Terdapat beberapa jenis tumbuhan tertentu yang membutuhkan jenis media tanam khusus, agar menyerupai habitat aslinya misalnya tanaman anggrek.

Beberapa jenis tanaman anggrek hidup secara epifit atau melekat pada inangnya. Tanaman anggrek tidak termasuk parasit yang merugikan inang dan tidak bergantung pada inang untuk menyerap nutrisi. Meskipun begitu, tanaman anggrek juga dapat hidup dan mencari nutrisi sendiri karena tidak semua tanaman anggrek hidup secara epifit atau membutuhkan tanaman inang.

Dengan begitu, media tanam anggrek bisa dimanipulasi dengan pemberian media tanam berupa sabut kelapa. Tanaman anggrek yang diletakkan pada sabut kelapa pun bisa hidup seperti pada habitat aslinya.

Sabut kelapa memiliki kemampan untuk mengikat air dan unsur hara. Kemampuan ini diyakini lebih baik jika dibandingkan dengan media tanam arang kayu.

2. Cocopeat

Sabut kelapa dapat diolah menjadi cocopeat. Cocopeat adalah sabut kelapa yang dihaluskan menjadi lebih lembut. Serat dalam sabut kelapa dipecah dan diubah menjadi ukuran yang sangat lembut. Ukuran cocopeat yang halus menjadikannya lebih fleksibel dan dapat mengisi media tanam pada pot.

Dengan begitu, media tanam pun menjadi lebih padat, dan memiliki kemampuan dalam mengikat air yang lebih baik.  Selain itu, cocopeat juga memiliki porositas yang baik sehingga udara pun bisa masuk dan berdifusi pada media.

Penyerapan nutrisi oleh akar pun bisa lebih baik dengan tingginya kadar oksigen yang terdapat pada media tanam. Cocopeat biasanya banyak digunakan pada media tanam yang menerapkan sistem hidroponik. Meskipun begitu, cocopeat juga bisa digunakan pada sistem tanam selain hidroponik.

Cocopeat memiliki sifat porous yang dapat membuat tanaman tumbuh dengan lebih optimal karena oksigennya banyak berdifusi pada cocopeat sehingga agar bisa tumbuh dan berkembang dengan lebih leluasa.

3. Mulsa Sabut Kelapa

Mulsa sering digunakan untuk menutup lahan pertanian. Jenis mulsa yang digunakan biasanya alah mulsa plastik berwarna silver atau hitam. Namun, fungsi mulsa plastik ini juga dapat digantikan dengan mulsa organik seperti mulsa jerami atau sabut kelapa. Berikut ini beberapa fungsi penggunaan mulsa, diantaranya yaitu :

  1. Mencegah pengupan air tanah.
  2. Menutupi sinar matahari secara langsung sehingga gulma pun tidak bisa tumbuh.
  3. Menjaga suhu pada media tanam agar tetap stabil.
  4. Mengurangi aliran air pada permukaan tanah, sehingga pupuk tidak mudah hanyut.
  5. Mencegah tanah cepat memadat.
  6. Melapisi buah agar tidak langsung ke tanah untuk mencegah terjadinya busuk buah.

Dapatkan informasi menarik lainnya tentang jaring sabut kelapa atau cocomesh hanya di Rumah Sabut.