Manfaat Sabut Kelapa

pemanfaatan sabut kelapa

Sabut kelapa atau yang diketahui merupakan bagian selimut atau pelindung dari buah kelapa yang berupa serat serat kasar. Ketebalan sabut kelapa berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, tergantung dari jenis kelapa itu sendiri

Pada umumnya, sabut kelapa yang digunakan adalah kelapa tua. Dikarenakan memiliki sabut yang tebal dan lebih kokoh, alasan kenapa dapat diolah yaitu karena adanya kandungan serat sabut dan serbuk sabut, Kedua kandungan itulah yang menjadi bahan kerajinan dari sabut kelapa paling utama.

 

Manfaat Sabut Kelapa

manfaat sabut kelapa

Setelah kelapa dan airnya digunakan, biasanya sabut kelapa akan dibuang, akan tetapi bagi orang-orang yang mengetahui manfaat dari sabut kelapa dari pohon kelapa yang pasti akan memanfaatkannya dengan baik.

 

Pemanfaatan

1) Berfungsi Sebagai Pupuk Organik

Perlu diketahui bahwa sabut kelapa memiliki kandungan mineral dan unsur hara yang tinggi, sehingga sangat bagus untuk pupuk tanaman. Dengan kedua kandungan yang penting tersebut, sabut kelapa bisa membantu dalam pertumbuhan tanaman.

Serabut kelapa juga dipercaya dapat menyimpan 60% kandungan air dibandingkan dengan pupuk lainnya. Ini sangat cocok bagi kamu yang bercocok tanam di daerah dengan curah hujan rendah atau sedang dilanda kekeringan.

2) Menetralkan Bau Semen

Pembuatan kolam ikan terkadang meninggalkan bau semen dan mengganggu kehidupan para ikan. Tidak jarang pula ikan yang ditempatkan di kolam tersebut menjadi mati dan gelisah. Di sinilah pentingnya peran sabut kelapa untuk menghilangkan bau tersebut.

Adapun yang digunakan di sini adalah bagian gabus kerajinan dari sabut kelapa yang sudah dipisah sebelumnya. Cara penggunaannya juga mudah, tinggal mencampurkan gabus bubu dengan daun yang mudah membusuk.

Taburkan kedua bahan campuran tadi ke dalam kolam secara merata dan biarkan dalam waktu 1-2 minggu. Air kolam yang tadinya jernih akan berubah warna menjadi kehijauan ataupun kecoklatan. Perubahan warna pada air kolam menandakan bahwa kolam sudah terbebas dari bau semen.

3) Menahan Erosi Pada Tebing

Tanah yang berada di tebing biasanya mengalami erosi karena daya cengkram yang lemah. Sabut kelapa bisa dimanfaatkan untuk mencegah ataupun menahan terjadinya erosi pada tebing. Dalam hal ini sabut kelapa dibuat menjadi cocomest atau yang lebih dikenal sebagai jaring-jaring.

Cocomesh menjadi salah satu produk kerajinan dari sabut kelapa yang umumnya ditemukan dalam bentuk tali serabut atau dibuat anyaman. Penggunaan cocomesh dipercaya dapat menghijaukan kembali lahan yang sudah terkena erosi.

4) Pengganti Kertas Yang Dibakar

Penggunaan kertas sebagai media pembakaran untuk menyalakan arang memang terkenal kurang efektif dan boros. Berbanding terbalik dengan sabut kelapa yang lebih efektif dalam membuat api untuk pembakaran arang.

Sabut kelapa terkenal akan serabut yang mudah terbakar dan dapat menghasilkan api yang lebih baik dibandingkan kertas.

Dari segi durasi waktu api bertahan juga lebih baik serabut kelapa. Penggunaannya tentu dapat mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan.

Peluang Usaha Yang Menguntungkan

Sabut kelapa memang sangat bernilai ekonomi tinggi, tentunya banyak sekali peluang usaha produk olahan sabut kelapa yang sangat banyak di kembangkan. Setelah sabut kelapa diolah menjadi serat (cocofiber). Serat itulah yang di cari pasar sebagai bahan baku jok mobil, furniture, pot, geotekstil, maupun matras.

Pasar ekspor dan domestik menyerap produk itu dalam jumlah besar. Untuk mengolahnya dan mendapatkan produk dengan kualitas yang baik, tentu kita harus mau menggali sebanyak-banyaknya informasi tentang sabut kelapa ini.Faktor yang mempengaruhi mutu bahan baku serat sabut, yaitu komposisi kimia seratnya. Serat dari kelapa dalam memiliki kandungan selulosa, pentose, lignin yang kebih tinggi di bandingkan kelapa genjah dan hibrida, sadangkan kadar abunya lebih rendah.

 

Kondisi Serat Sabut

 

Kondisi tersebut menyebabkan kelapa dalam memiliki mutu yang lebih baik sebagai bahan baku serat sabut. Mutu tertinggi produk serat di capai pada saat umur buah 13 bulan. Pada umur tersebut pertumbuhan buah sudah berhenti, kadar air sabut sudah menurun, dan kandungan abunya relatif rendah. Produk primer pengolahan sabut kelapa terdiri atas serat (serat panjang), bristle (serat halus dan pendek), dan serbuk sabut atau coco dust.

 

Serat dapat di proses menjadi geotekstil, serat berkaret, matras, karpet, dan produk-produk kerajinan/industri rumah tangga. Geotekstil banyak di gunakan untukperbaikan tanah pada bendungan, saluran air, dan lain-lain, sedangkan matras dan serat berkaret banyak di gunakan dalam industry jok, kasur, dan pelapis panas. Serat sabut kelapa memiliki keunggulan di bandingkan dengan produk substitusinya, terutama serat sintesis.