Modal Usaha Peras Santan Modal Usaha Peras Santan Salah satu usaha yang tidak membutuhkan banyak bahan, tidak perlu menggunakan label, nama produk dan kemasan khusus adalah usaha santan. Santan dari kelapa parut.

Hanya kelapa, yang merupakan bahan utama, yang ditambahkan dengan udara. Mudah diolah dan murah bahannya, tapi siapa sangka jika keuntungannya berlipat ganda.

 

Modal Usaha Peras Santan

Modal Usaha Peras Santan

Masalah utama pertama yang wajib diperhatikan saat baru memulai bisnis yakni modal. Modal adalah langkah awal untuk memulai ide bisnis parutan kelapa, yang bisa berupa uang atau benda. Hal ini perlu diperhatikan sebab sangat berpengaruh kepada bisnis kita selanjutnya.

Tapi jangan khawatir, sekarang ada banyak sumber yang bisa membantu kita para pebisnis pemula untuk mendapatkan modal. Kita bisa mendapatkan modal dari beberapa sumber, seperti dari keluarga, tabungan pribadi, angel investor.

Tidak hanya itu, ada juga crowdfunding, modal ventura, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit dari perbankan. Ada satu sumber modal yang sangat direkomendasikan untuk pebisnis pemula, yaitu Pre-Sale. Kita bisa mendapatkan modal dengan menjual produk sebelum produk diluncurkan.

Cara ini sangat efektif dan sering dipilih oleh para pengusaha pemula. Karena dengan cara ini mereka dapat mengumpulkan uang dan membiayai bisnis mereka sendiri.

Dalam usaha santan, kita perlu membeli peralatan yang diperlukan seperti mesin. Mesin sangat berpengaruh dalam proses produksi untuk jumlah yang banyak.

Baca juga : Analisa Usaha Santan Kelapa dan Prospeknya

 

1.Investasi

Peralatan :

Etalase/Grobak = Rp 1.240.00

Mesin pemeras santan = Rp 400.000

Kontainer = Rp 500.000

Serbet = Rp 60.000

Meja kursi = Rp 900.000

Perlengkapan lainnya = Rp 300.000

Jumlah = Rp 3.400.000

Biaya Operasional Bulanan:

Penyusutan etalase/gerobak 1/54 x Rp. 2.232.000 = Rp. 41.333

Penyusutan mesin pemeras santan 1/54 x Rp. 400.000 = Rp. 7.407

Wadah susut 1/48 x Rp. 91.000 = Rp. 1,896

Penyusutan ember 1/42 x Rp. 66.000 = Rp. 1,571

Penyusutan serbet 1/36 x Rp. 30.000 = Rp. 833

Penyusutan meja dan kursi 1/48 x Rp. 145.000 = Rp. 3.021

Penyusutan peralatan tambahan lainnya 1/36 x Rp. 64.000 = Rp. 1,778

Total Biaya Tetap = Rp 57.840

 

Kelapa = Rp 1.500.000

Kantong Plastik = Rp 195.000

Promosi = Rp 135.000

Sewa tempat = Rp 270.000

Listrik dan Air = Rp330.000

Lainnya = Rp 420.000

Total Biaya Variabel = Rp 2.850.000

 

Total Biaya Operasi

Biaya tetap + biaya variabel = Rp 2.907.840

 

Pendapatan bulanan

penjualan rata-rata:

40 bungkus dikalikan Rp. 3.500 = Rp. 140.000

140.000 kali 30 hari = 4.200.000

Selain modal di atas, Anda juga harus memperhatikan modal lainnya secara khusus, antara lain:

2.Bahan Baku

Bahan baku usaha santan ini hanya kelapa tua yang masih segar. Anda bisa mendapatkan kelapa di pasar tradisional atau langsung dari petani kelapa untuk mendapatkan harga yang sangat murah. Jika pasar kelapa tua dibandrol dengan harga sekitar 7 ribu rupiah tergantung ukurannya, sedangkan jika petani bisa mendapatkan harga 5 ribu rupiah. Jika ada, maka belilah kelapa langsung dari petani tanpa perantara dan itu sangat mempengaruhi modal sebelum anda memulai usaha.

3.Mesin, Modal Usaha Pemeras Santan

Dalam memeras santan dibutuhkan mesin agar proses pemerasan dapat berjalan dengan cepat dan baik. Untuk harga mesinnya sendiri bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari fungsi dan merk mesin tersebut.

4.Tempat Usaha

Dalam usaha memeras santan dibutuhkan lahan untuk pendirian tempat usaha yang akan dijalankan. Begitu juga dengan bisnis santan, biasanya dilakukan di pasar atau di pinggir jalan raya. Anda bisa menyewa warung di pasar untuk membuat bisnis santan Anda semakin sukses.

5.Pengemasan, Modal Usaha Peras Santan

Hal terakhir yang harus Anda perhatikan adalah wadah kemasan yang dibuat semenarik mungkin, karena kemasan merupakan inti atau representatif dari isinya. Biasanya santan dikemas dalam botol atau plastik tebal dan diberi nama produk jika perlu. Dengan bungkus yang unik dapat menjadi ciri khas tersendiri untuk pembeli.