Spanyol menjadi salah satu negara dengan penduduk katolik terbesar di Eropa. Dalam urusan peninggalan sejarah, Spanyol adalah kota nomor 2 yang harus dikunjungi jika kalian ingin wisata religi agama katolik, setelah Italia. Di Spanyol, kalian bisa melihat gereja katolik tertua bernama Sagrada Familia.
Josep Maria Bocabella adalah anak dari seorang pemilik penerbitan buku dan juga toko buku, tetapi bukan sekedar toko buku biasa, keluarga Bocabella mempunyai penerbitan buku religius khusus agama katolik.
Bocabella yang sehari-hari berada di toko buku pun menghabiskan waktunya membaca buku tentang agama katolik dan yang akhirnya membawanya ke Vatikan, melihat megahnya katedral dan kemudian menirunya untuk dibangun di Spanyol.
Hasil Karya Antoni Gaudi
Perancangan bangunan Sagrada Familia berawal ketika Josep Maria Bocabella, founder dari Asociation Espiritual de Devtos de San Joséberkunjung ke Vatikan pada tahun 1872. Sepulang dari sana, ia terinspirasi untuk membangun gereja yang serupa.
Francisco de Paula del Villar adalah arsitek yang ditunjuk untuk merancang desain awal Sagrada Familia dengan mengusung konsep gothic revival.
Pada tanggal 18 Maret 1883, Villar memutuskan untuk mengundurkan diri. Antoni Gaudi pun menggantikan posisi tersebut dan benar-benar mengubah desain yang telah dibuat Villar.
Ia memadukan unsur gothic dengan Art Nouveau pada rancangan desain Sagrada Familia yang digarapnya. Meskipun Gaudi mulai bekerja pada proyek Sagrada Familia sejak tahun 1883, namun ia baru ditunjuk sebagai Direktur Arsitek setahun kemudian.
BACA JUGA: Resto Wisata Joglo Pari Sewu di Bromonilan
Belum Rampung Hingga Kini
Sayangnya, pada tahun 1926 Gaudi meninggal dunia karena kecelakaan tragis yang menimpanya. Saat itu, pembangunan konstruksi Sagrada Familia masih berlangsung sebanyak 15-25%.
Setelah ditinggal Gaudi, pembangunan Sagrada Familia dilanjutkan di bawah pengawasan Domènec Sugrañes. Prosesnya berjalan cenderung lambat, terlebih ketika tahun 1936 pembangunan sempat dihentikan karena adanya Spanish Civil War sebelum akhirnya dilanjutkan kembali pada tahun 1950.
Akibat perang tersebut, beberapa bagian basilika yang telah dikerjakan Gaudi mengalami kerusakan. Jika kalian mengunjung tempat ini, desain basilika yang akan kalian lihat merupakan model rekonstruksi dari versi aslinya.
Sejak tahun 1940 arsitek yang dipercaya untuk melanjutkan proses pembangunan Sagrada Familia adalah Francesc Quintana, Isidre Puig Boada, Lluís Bonet i Gari, dan Francesc Cardoner. Lalu, pada tahun 1980, anak dari Lluís Bonet, Jordi Bonet i Armengol, mulai mengenalkan penggunaan komputer untuk memudahkan proses konstruksi.
Akhirnya, pada bulan Oktober 2015 Jordi Fauli selaku pimpinan arsitek sejak tahun 2012 lalu mengumumkan bahwa pembangunan konstruksi bangunan ini sudah mencapai 70%, menyisakan tahap terakhir untuk pembangunan enam menara.
Jika semua berjalan sesuai rencana, pembangunan seluruh struktur gereja akan rampung pada tahun 2026 tepat seratus tahun sejak Gaudi meninggal dunia. Fauli dan tim juga berencana merampungkan elemen dekoratif Sagrada Familia pada tahun 2032.
Menerapkan Prinsip Rasio Emas
Selama merancang desain untuk Sagrada Familia, Gaudi menerapkan prinsip rasio emas yang juga diaplikasikan pada pembangunan ka’bah di Mekah. Konstruksi dengan rasio emas memiliki proporsi estetika yang sangat ideal.
Itulah mengapa rasio emas juga kerap disebut sebagai “divine proportion�? atau “proporsi ilahiah�?. Ditambah dengan rancangan rumit khas Gaudi, tidak mengherankan jika hingga kini pembangunan Sagrada Familia belum kunjung rampung.
Selain rasio emas, Gaudi juga menggunakan struktur hiperbolik paraboloid pada pembangunan Sagrada Familia. Saat mengunjunginya, kalian akan bertemu dengan rancangan khas Gaudi yang banyak menggabungkan keahliannya pada bidang teknik pembuatan keramik, kaca berwarna, penempaan besi, dan berbagai jenis pahatan kayu yang akan membuat kalian berdecak penuh kekaguman.
BACA JUGA: Berikut Tips Aman Saat Menyewa Mobil Di Jogja
Terowongan AVE di Dekat Bangunan
Pada tanggal 26 Maret 2010 pemerintah Barcelona membangun terowongan bawah tanah untuk kereta api berkecepatan tinggi bernama AVE yang akan melintas di dekat Sagrada Familia.
Orang-orang menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang kontroversial. Pihak Kementerian Spanyol mengatakan bahwa proyek AVE tidak akan mengganggu pembangunan gereja. Namun, para arstitek dan teknisi Sagrada Familia tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Akhirnya, pada bulan Oktober 2010 salah satu mesin yang bekerja untuk terowongan AVE mencapai lokasi bawah tanah Sagrada Familia.
Kabar baiknya kekhawatiran para arsitek dan teknisi Sagrada Familia tidak terbukti karena hingga kini tidak ada kerusakan yang terjadi akibat AVE. Sejak tanggal 8 Januari 2013 lalu AVE berhasil diresmikan. Pihak AVE juga telah melapisi rel dengan material elastis untuk mengurangi vibrasi yang disebabkan oleh laju kereta.
Karena popularitasnya yang tinggi, Sagrada Familia selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang. Agar tidak perlu mengantri tiket di sana, kalian bisa membeli tiketnya secara online sehingga bisa langsung masuk melalui jalur khusus.
Hasil dari penjualan tiket akan digunakan untuk mendanai kelanjutan pembangunan Sagrada Familia. Tertarik untuk berkunjung ke sana?
Sumber: hello semarang