Batik, kain tradisional Indonesia yang populer di seluruh negeri. Batik Indonesia telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Saat ini, batik tidak hanya digunakan pada acara-acara kemeriahan dengan desain jadul, tetapi juga sebagai pakaian kerja. Batik telah mengambil tampilan yang lebih modern, elegan dan mewah, seperti desain gaun panjang dan sejenisnya.

Semua golongan sudah memiliki batik. Termasuk artis dan tokoh dunia. Batik menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bahkan skala rumahan atau UMKM. Rumah penjualan baju batik bisa mencapai jutaan rupiah sesuai permintaan yang terus meningkat. Berikut adalah beberapa tips untuk memulai perdagangan bati:

Tips Memulai Usaha Batik

1. Menentukan Asal Batik

Batik tidak hanya dari Jogyakarta atau Pekalongan, tetapi juga dari Solo, Cirebon, dll. Setiap daerah memiliki corak atau pola batik yang berbeda sebagai ciri khasnya. Jadi penting untuk menentukan jenis batik apa yang dijual. Kalau dari Solo, jual motif batik Solo saja. Sama dengan batik asal lainnya. Jika memang ingin menjual batik dari berbagai daerah, tidak masalah asalkan bisa menjelaskan asal usul batik tersebut kepada konsumen.

2. Tentukan Target Konsumen

Selanjutnya, target konsumen harus ditentukan. Mau jualan batik ke siapa, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, mahasiswa, pekerja, PNS atau PNS? Konsumen sasaran yang berbeda juga memiliki selera batik yang berbeda. Perbedaan ini mempengaruhi harga batik. Misalnya, kalangan menengah ke atas memilih batik cap dengan harga mulai dari ratusan ribu rupiah.

Kelas bawah biasanya menginginkan batik murah. Batik printing biasanya berharga puluhan ribu rupiah. Sebaiknya tentukan target konsumen terlebih dahulu agar konsumen tidak menganggap batik yang Anda jual terlalu mahal. Dan bisnis batik Anda selalu ramai pembeli.

3. Cari Pemasok Batik

Karena Anda tidak memproduksi batik sendiri, Anda perlu mencari supplier batik yang terpercaya. Supplier yang sudah lama menggeluti bisnis batik memiliki toko, bahkan konveksi atau pabrik batik. Pemasok ini bisa saudara, pasangan, sahabat atau keluarga Anda yang dikenal terpercaya dan selalu menjaga kualitas barang. Itu sebabnya Anda bisa bertanya kepada teman atau keluarga di aplikasi jurnalistik.

Jika Anda tidak memiliki kenalan atau hubungan dengan pemasok, Anda dapat mencari informasi di Internet, misalnya di jejaring sosial, toko online, atau Google. Bandingkan satu penyedia dengan yang lain. Lihat ulasan atau komentar dan peringkat bintang.

Kalau banyak yang komen positif, bisa langsung beli batiknya via DM. Namun di sisi lain, jika penuh dengan review negatif dan rating produk yang rendah, sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk membeli dari supplier tersebut meskipun harga batik yang ditawarkan murah.

4. Corak Yang Bervariasi

Batik menawarkan beragam corak. Ada pola kabut mega, parang, tujuh yang berbeda dan banyak lagi. Sebaiknya menjual batik dengan corak berbeda agar konsumen bisa memilih sesuai selera. Menjual batik dengan satu corak atau motif yang sama menimbulkan kebosanan pada konsumen.

Pembeli tidak peduli. Pastikan gaya dan desain selalu up to date. Bicaralah dengan pemasok batik Anda sehingga mereka dapat memberi tahu Anda segera setelah Anda memiliki tema baru.

5. Jualan Online Dan Offline

Saat ini, pemasaran telah berpindah dari offline ke online. Penjualan online di media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, Twitter, Youtube. Berjualan di toko online atau toko online juga bisa cepat meningkatkan omzet karena pangsa pasarnya lebih tinggi. Namun bukan berarti bisnis offline mati.

Jika ingin berjualan online dan offline. Tidak perlu menyewa toko. Tukarkan batik di rumah, tawarkan ke tetangga. Dari situ word of mouth akan menyebar dan akhirnya akan banyak pembeli.

Jadi inilah panduan penting bagi setiap orang yang ingin memulai bisnis bati dari rumah. Mulailah sedikit demi sedikit tanpa menginvestasikan banyak uang. Jalankan bisnis dengan fokus dan terus tingkatkan produk dan layanan untuk menciptakan lebih banyak pelanggan setia dan masih banyak lagi peluang usaha batik