Cara mengolah sampah organik ialah limbah yang berasal dari bahan-bahan organik yang dapat diuraikan oleh mikroba. Sampah organik ini terdiri dari sampah yang basah dan kering. Sampah tersebut dapat diolah kembali menjadi produk yang lebih fungsional.

Penting bagi kita untuk mengolah sampah organik dengan benar dan tepat. Tetapi sebelum membahas tentang cara pengolahan sampah organik, tidak ada salahnya jika kita mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian dan jenis-jenis sampah organik.

Pengertian Sampah Organik

sampah organik ialah sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati yang ada di alam dan dapat diuraikan oleh mikroba atau memiliki sifat biodegradable. Berarti, sampah seperti ini mudah untuk diurai melalui proses alami.

Sementara itu, di dalam Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 4(1), sampah organik diartikan menjadi limbah dari sisa makhluk hidup baik itu hewan, manusia, maupun tumbuhan. Limbah tersebut nantinya akan menjadi busuk atau lapuk.

Sampah organik sebetulnya tergolong limbah yang ramah terhadap lingkungan karena dapat diurai dengan cara alami oleh mikroba, tetapi penguraian dengan cara alami memerlukan waktu.

Sehingga pada saat sampah organik tidak diolah dengan cepat dan menumpuk, dapat mengakibatkan aroma yang tidak sedap. Misalnya saja, pada tempat pembuangan sampah ada buah dan sayur busuk dalam jumlah yang sangat banyak.

Tanpa diolah pun, buah dan sayur tersebut mungkin nantinya akan terurai, tetapi masih memerlukan waktu. Ketika proses penguraian secara alami tersebut umumnya mengakibatkan aroma yang busuk.

Dengan adanya campur tangan manusia, maka proses penguraian tersebut akan menjadi lebih cepat. Dan tanpa disadari, sampah organik yang diolah dengan benar justru akan memiliki nilai ekonomis.

Jenis Sampah Organik

Sampah organik ternyata dibagi menjadi dua macam yakni sampah organik basah dan kering. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Sampah Organik Basah

Sampah organik basah ialah sampah organik yang mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contoh dari sampah organik jenis ini yakni sayur-sayuran, kulit buah, buah busuk, dan sebagainya. Tingginya kandungan air yang terdapat di dalam sampah inilah yang mengakibatkan sampah mudah membusuk.

2. Sampah Organik Kering

Jenis sampah ini adalah sampah organik yang memiliki kandungan air yang sedikit. Contohnya seperti kayu, ranting potongan, daun kering, dan sebagainya.

Cara Mengolah Sampah Organik

Jumlah sampah organik yang semakin bertambah, menjadi kasus tersendiri. Oleh dari itu butuh adanya upaya untuk bisa mengolah sampah tersebut supaya tidak menyebabkan masalah yang lebih besar.

Sampah organik adalah jenis sampah yang cukup mudah untuk diolah kembali. Sampah organik bisa diolah menjadi berbagai produk yang memiliki fungsional dan mempunyai nilai yang ekonomis. Adapun cara mengolah sampah organik ialah sebagai berikut di bawah ini.

1. Pupuk Komposcara mengolah sampah organik

Pupuk kompos ialah jenis pupuk organik dari penguraian sampah organik seperti misalnya daun kering. Pembuatan pupuk kompos ini dapat dilakukan dengan cara alami. Tapi ketika ada campur tangan dari manusia seperti dengan menambahkan mikroorganisme pengurai, pengomposan akan terjadi lebih cepat.

Cara membuat pupuk kompos bisa dikatakan sangat mudah dan kandungan zat haranya juga cukup lengkap sehingga akan sangat berguna untuk budidaya tanaman. Berdasarkan penjelasan dari Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPP2M), berikut di bawah ini langkah-langkah untuk membuat kompos yang berasal dari sampah organik.

  1. Siapkan bahan untuk membuat kompos seperti sampah yang berasal dari daun-daunan, kotoran ayam, arang sekam, EM4, gula pasir, dan air.
  2. Kemudian buat starter dengan cara melarutkan gula ke dalam air.
  3. Selanjutnya masukkan EM4 dalam starter dengan ukuran yang sudah ditentukan.
  4. Tahap berikutnya adalah diamkan starter selama kurang lebih 24 jam.
  5. Lalu campurkan semua bahan untuk membuat pupuk kompos seperti daun, kotoran ayam, dan arang sekam.
  6. Siram bahan dengan starter yang telah dibuat sebelumnya lalu aduk hingga merata.
  7. Diamkan kompos tersebut selama 17 hari lamanya.
  8. Jika bahan tersebut telah berwarna kehitaman, maka pupuk kompos sudah siap untuk digunakan.

2. Biogas

Selain pupuk kompos, sampah organik juga dapat diolah kembali menjadi biogas. Menurut pembahasan pada modul “Pengolahan Limbah Organik/Cair menjadi Biogas, Pupuk Padat, dan Cair”, biogas ialah gas yang berasal dari aktivitas anaerobik atau fermentasi sampah organik.

Biogas yang dihasilkan mempunyai kandungan seperti metana, karbon dioksida, nitrogen, hidrogen, hidrogen sulfida, dan juga oksigen. Biogas didapatkan oleh bakteri dari sampah organik dengan kondisi yang kedap udara.

Biogas yang terbuat dari kotoran hewan ternak mempunyai kandungan 60% gas metana. Produksi gas dapat dipengaruhi oleh jumlah sampah organik yang dipakai. Semakin tinggi sampah organik yang dipakai maka gas yang akan dihasilkan pun juga akan semakin banyak.

Kecepatan produksi gas juga dipengaruhi dengan kondisi fisik dan temperatur.  Sampah yang  kering dan berserabut biasanya akan lebih lama dari pada dengan bahan yang basah dan halus.

Sementara itu, suhu temperatur yang optimal yaitu sekitar 32 – 37 derajat Celcius. Jumlah bakteri juga dapat mempengaruhi proses pembuatan biogas ini. Jenis bakteri yang dibutuhkan untuk mempercepat proses fermentasi.

3. Pupuk Organik Cair (POC)cara mengolah sampah organik

Selain diolah menjadi pupuk kompos dan biogas, sampah organik juga dapat diolah kembali menjadi pupuk organik cair. Mengutip dari modul “Pembuatan Pupuk Padat dan Cair dari Sampah Organik”, berikut ini cara membuat pupuk organik cair dari sampah organik.

Bahan dan Alat untuk pembuatan POC
  1. Drum 200 liter dengan tutupnya.
  2. Stop kran dengan diameter sekitar 1 – 1,5 inchi.
  3. Sock berderat pipa pralon PVC, untuk ukurannya disesuaikan pada stop kran.
  4. Sealent, seal karet pada ban dalam. Plastik yang sudah dilubangi sesuai pada ukuran drum yang digunakan.
  5. Sampah organik misalnya seperti sisa-sisa sayur dan buah.
  6. EM-4.
Cara Membuat POC
  1. Pasang pelat plastik yang sudah dilubangi ke dalam drum yang sudah disiapkan.
  2. Pasang penahan di bagian bawah pelat plastik untuk menahan sampah yang akan dijadikan sebagai pupuk organik cair.
  3. Buat lubang di bagian samping drum untuk dijadikan sebagai tempat stop kran.
  4. Pasang stop kran yang sudah di lubang tersebut lalu lapisi dengan menggunakan karet seal di bagian luar dan dalamnya.
  5. Pada bagian dalam pasang sock pipa plastik dengan menggunakan stop kran.
  6. Lalu kencangkan supaya stop kran tidak terjadi bocor.
  7. Setelah alat pembuatan POC sudah selesai, kemudian masukkan semua sampah organik yang telah dicincang ke dalam wadah tersebut.
  8. Masukkan juga EM-4 yang menjadi sebagai starter.
  9. Tutup drum dengan sangat rapat.
  10. Setelah fermentasi sudah selesai, tampung pupuk organik cair di dalam wadah lalu lakukan aerasi supaya aroma fermentasi bisa hilang.
  11. Terakhir, kemas POC ke dalam wadah yang tertutup kemudian berikan ke tanaman.

Harus diketahui jika proses pembuatan POC memerlukan waktu kurang lebih sekitar 2 minggu. Anda dapat melakukan pengecekan dengan berkala. Jika aroma fermentasi sudah menyerupai aroma pada tape, maka POC sudah selesai dibuat dan proses fermentasi dapat dihentikan.

Anda dapat menggunakan mesin pencacah kompos untuk membuatnya. Dengan menggunakan mesin pencacah kompos ini maka pekerjaan akan lebih efisien.