Selamat Datang pada artikel saya kali kita akan belajar tentang cara cocomesh solusi  pencegahan erosi yang menjadikan sebuah ladang bisnin bagi masyarakat dan bisa jugaa diekspor keluar negri ,Mari simak sejarahnya berikut!

Sejarah

Cocomesh adalah jaring kelapa yang sangat baik yang mendukung proses penghijauan kembali tambang, pantai atau hutan.  sehingga memungkinkan untuk menahan air pada permukaan tanah yang ditumbuhi.

Hal ini dapat mempengaruhi struktur tanah, sehingga coco mesh tidak hanya sebagai alternatif tanah saat menanam benih dan bibit, tetapi juga mudah tumbuh dengan menanam benih dan biji. Ini dapat terurai secara hayati dan kuat serta membantu mendorong pertumbuhan tanaman baru di Koomshfield yang terletak di area pertambangan.

Cocomesh telah membuktikan kemampuannya untuk menghutankan kembali areal bekas tambang dan areal yang sudah gundul. Banyak mantan perusahaan konsultan penghijauan pertambangan mulai melirik bahan-bahan alami. Keunggulan dari bahan sabut ini adalah tahan lama.

Menurut sumber ini, bahan tersebut dapat tumbuh selama periode pertumbuhan vegetasi baru, karena dapat bertahan selama sekitar empat tahun atau lebih dengan cocomesh jaring sabut kelapa kwalitas terjamin.

Penggunaan material sabut sangat cocok untuk lereng dan bebatuan, dilihat dari elastisitas materialnya. Contoh yang diterapkan antara lain wilayah pertambangan Freeport sebelumnya.

Proses Pembuatan Cocomesh Kelapa

Cocomesh Solusi Pencegahan Erosi

Bahan dan Alat :

  • sabut kelapa tua
  • Mesin pengurai sabut kelapa
  • Mesin pemintal sabut kelapa

Proses Pembuatan Sabut Kelapa Cocomesh :

  1. Siapkan sabut kelapa yang sudah cukup tua
  2. Giling sabut kelapa menjadi sabut dengan mesin pengurai sabut
  3. Jemur sabut kelapa yang sudah digiling sampai kering
  4. Ubah sabut menjadi tambang dengan mesin pemintalan sabut
  5. Merajut tali menjadi jaring (cocomesh)
  6. Jaring sabut kelapa / sabut kelapa siap pakai

Cocomesh Solusi Pencegahan Erosi

Cocomesh Solusi Pencegahan Erosi

1. Erosi Tanah

Erosi tanah adalah penyebab umum. Biasanya erosi mengikis kaki lereng hingga menjadi lebih curam yang disebabkan oleh aliran air hujan, sungai, badai, banjir, atau gelombang laut, dan sebagainya.

2. Curah Hujan Tinggi

Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab terjadinya longsor susulan. Kemiringan batuan dan tanah juga melemah karena kejenuhan akibat hujan lebat. Setelah melalui masa kemarau panjang yang menyebabkan tanah menjadi kering sehingga menimbulkan retakan dan rongga tanah.

Dampak Negatif Tanah Longsor

Kegiatan pertambangan adalah degradasi lahan yang diawali dengan hilangnya vegetasi akibat kegiatan pembukaan lahan dan penggalian yang mengakibatkan meningkatnya erosi dan longsor yang terus terjadi sedimentasi, penurunan kualitas air, penurunan kuantitas airtanah, biota perairan, dan kesuburan tanah.

 

Cocomesh Untuk Mencegah Tanah Longsor

Salah satu kegiatan reklamasi dan pencegahan kawasan rawan longsor adalah penggunaan kelambu atau sabut kelapa. Cocomesh memberikan perlindungan, dan dengan sifatnya yang sangat elastis, penggunaannya dalam kegiatan reklamasi lahan bekas tambang.

Terbukti mampu menghijaukan kembali kawasan bekas tambang, atau kawasan yang sudah gundul. Cocomesh  jaring sabut kelapa juga digunakan sebagai media untuk mencegah erosi dan tanah longsor.

Selain itu, cocomesh juga dapat digunakan sebagai lapisan pertama dari perkerasan berdiri sebelum aspal, agar aspal atau jalan tersebut tidak pecah dan tidak mengalami keretakan.

Kedepannya pemanfaatan cocomesh dapat ditingkatkan untuk memitigasi atau mengurangi risiko longsor. Daerah yang diketahui rawan longsor dapat ditingkatkan kestabilan lerengnya melalui penggunaan cocomesh.

 

Cocomesh Solusi Pencegahan Erosi Pengolahanya

Pengolahan sabut kelapa menjadi sabut kelapa biasanya dilakukan sendiri atau oleh produsen. Selain itu, desa yang memiliki perkebunan kelapa biasanya memiliki puluhan ibu yang menganggur dan menganggur.

Kemampuan berproduksi secara mandiri dan bersaing dengan industri manufaktur dengan kualitas yang hampir sama. Ukuran standar untuk coocmesh 1 roll adalah 2 x 20 m2, 2 x 25 m2, dan seterusnya.

Kapasitas ini dapat lebih ditingkatkan jika batok kelapa banyak digunakan dalam kegiatan TPA baik di sektor pertambangan maupun di daerah pembangunan infrastruktur seperti tanggul jalan lama, pemukiman dan bendungan air.

Beberapa perusahaan pertambangan telah berhasil menerapkan penimbunan dan pencegahan tanah longsor, terutama dengan menerapkan Coomesh.Oleh karena itu, review dari Cocomesh untuk mencegah tanah longsor. Hal ini harus segera didorong agar tidak sering terjadi longsor.

Sekian dari artikel saya tersebut  semogaa bisa menambah pengetahuan  anda tentang cocomesh solusi pencegahan erosi yang memiliki kegunaan yang luar biasa bagi kita maupun para petani untuk bercocok tanam .

Tidak ada Seo