Kapulaga, salah satu rempah khas Indonesia, semakin diminati di pasar ekspor, hal ini menandakan semakin meningkatnya permintaan dari negara lain. Direktur Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian, Fadjry Djufry mengatakan kapulaga yang dimaksud merupakan tanaman asli Indonesia.

“Di Indonesia ada dua jenis white cardamom , yaitu kapulaga lokal dan kapulaga sabrang dari India, namun umumnya petani lebih memilih menanam jenis lokal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu. di Jakarta. Ia mengatakan kapulaga merupakan salah satu rempah yang paling digemari. Tidak hanya untuk peralatan dapur, tapi juga untuk industri makanan dan obat-obatan. Tak hanya di pasar dalam negeri, permintaan rempah ini di pasar internasional pun semakin meningkat.

Di Indonesia budidaya kapulaga tersebar di 20 wilayah Indonesia, terbesar di Jawa Barat mencapai lebih dari 27.000 meter persegi dan produksi 62.923 ton. Peneliti Kapulaga dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Rosihan Rosman menambahkan tanaman kapulaga sering digunakan sebagai bahan untuk obat-obatan, rempah-rempah, sampai kosmetik sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

“Bahkan merupakan komoditas ekspor yang penting terutama untuk negara-negara Timur Tengah, Mesir dan India,” katanya. Nilai ekspor kapulaga mencapai 6.248 ton atau hampir 8 juta dolar, ujarnya. Di dalam negeri, permintaan masih tinggi karena penggunaannya yang luas dalam industri makanan, minuman, dan farmasi.

Harga kapulaga kering antara Rp 90.000 hingga Rp 110.000 per kilogram, kata Rosihan. Kapulaga mempunyai umur simpan yang lama dimana produksi buah setelah panen pertama dapat dicapai sebanyak 4 kali dalam setahun. Setiap tahunnya, hasil panen akan terus meningkat.

Terkait budidaya kapulaga, Rosihan menjelaskan kapulaga merupakan tanaman yang tumbuh baik di tempat teduh, membutuhkan tanah yang subur dan memiliki drainase yang baik. Panen kapulaga dilakukan pada saat tanaman berumur antara 1,5 sampai 2 tahun dan antara umur 10 sampai 15 tahun. Buahnya berbentuk bulat mencapai 1 cm berkelompok di atas permukaan tanah, jumlahnya bervariasi antara 10 hingga 20 buah per tandan.