Ida, 42 tahun, mempunyai bekas luka di perutnya. Liposuction atau operasi sedot lemak setengah th. lantas jadi penyebabnya. Ia terlalu jelas risiko dari menyusutkan lemak adalah sisa-sisa luka. Ida terhitung kudu mengalami pembengkakan anggota tubuh selama kurang lebih satu bulan. “Kemarin, udah sempat diet dan olahraga, tapi tidak berhasil. Terkadang tetap puas nggak taat bersama makanan. Ya udah deh, operasi sedot lemak,” kata Ida.
Liposuction adalah satu langkah operasi untuk merubah bentuk tubuh bersama langkah mengurangi timbunan lemak bersama sistem penyedotan. Prosesnya lumayan pajang, sehabis obat anestesi disuntikkan ke anggota bawah kulit, dokter bakal menyebabkan lubang kecil terhadap kulit berkisar 3-4 mm dan memasukkan jarum tumpul terhadap jaringan lemak yang bakal disedot. Jarum berikut berguna menyuntikkan obat bius lokal terhadap lemak yang bakal dibuang secara sedot lemak.
Liposuction dijalankan sehabis menunggu kurang lebih 30 menit. Penyedotan dijalankan bersama manfaatkan kanula, yaitu suatu pipa tumpul berdiameter berkisar 4 mm yang digerak-gerakkan maju-mundur fungsi menyedot nampak lemak tubuh. Cara ini sesungguhnya umum dijalankan oleh sebagian orang sebagai langkah instan merubah bentuk tubuh. Namun, biaya yang kudu dikeluarkan pun tak sedikit untuk sekali tindakan. “Lumayan sih, mampu membuat beli dua motor baru,” kata Ida.
Metode menghilangkan lemak bersama langkah cepat tak hanya bersama liposuction. Belangan ini dikenal ada arti cryolipolysis atau coolsculpting. Nama metode ini mirip bersama langkah kerjanya, sel lemak bakal dibekukan terhadap suhu hingga bersama -10 derajat celcius.
Coolsculpting merupakan satu metode pembentukan tubuh tanpa operasi terkini yang bakal membekukan sel lemak di bawah kulit yang mengganggu tampilan hingga sesudah itu mati dan luruh sejalan bersama sistem pembuangan tubuh tanpa memengaruhi jaringan tubuh yang lain. Coolsculpting pertama kali ditemukan terhadap 1999 oleh dua ilmuwan dari Harvard University, Amerika Serikat, dan udah disetujui oleh FDA terhadap 2010.
Suhu rendah menambahkan reaksi peradangan terhadap sel lemak di bawah kulit yang disebut panniculitis.
Contoh lain yang paling paling sederhana adalah tangan bakal memerah dan mengkerut saat menggenggam es batu. Kondisi berikut disebut sebagai popsiclepanniculitis atau meradang dan matinya sel lemak di bawah kulit.
Pada kala pembekuan terjadi, sel lemak bakal mengalami apoptosis atau kematian sel yang terprogram dan tidak bakal diganti bersama jaringan parut. Sel lemak yang udah mati bakal dihancurkan oleh makrofag dan sesudah itu dibuang lewat metabolisme tubuh dalam sistem sekresi.
Metode coolsculpting menyebabkan sel lemak berikut mati secara permanen dan tidak bakal kembali. Hasil bakal nampak dalam 2 minggu hingga 1 bulan, tapi hasil maksimal mampu tercapai kira-kira dalam 3 bulan. Proses yang relatif enteng dan efektif, menyebabkan metode coolsculpting diminati pasien maupun pihak medis. Proses ini tidak melibatkan operasi, suntikan obat, dan anestesi. Sehingga sebagian selebriti layaknya Khloé Kardashian, Molly Sims udah merasakannya. Namun, bukan bermakna metode ini tak mempunyai kelemahan.
Coolsculpting hanya menargetkan satu daerah tubuh saja. Bila menginginkan lakukan pengurangan lemak di daerah perut dan lengan tangan, bermakna bakal dijalankan dua kali proses. Harga layanan coolsculpting kebanyakan Rp8 juta/area dan prosesnya mampu berjalan 4 hingga 6 jam. Bila dibandingkan bersama operasi sedot lemak, coolsculpting tentu jauh lebih murah.
Coolsculpting terhitung tidak boleh diterapkan kepada wanita hamil, seseorang pengguna alat jantung, pasien yang baru lakukan operasi, pasien yang mempunyai luka atau infeksi terhadap daerah yang bakal dijalankan tindakan, penderita diabetes, dan penderita hipertensi. Selain itu, menurut sebuah studi yang diterbitkan di JAMA, prosedur pembekuan lemak mampu menyebabkan hiperplasia adiposa paradoks–pembesaran daerah perawatan.
Namun, efek ini jarang dilaporkan, dan penelitian berikut menyimpulkan bahwa perihal berikut hanya 0,0051 persen. Sebuah studi lanjutan yang dipublikasikan di Laser in Surgery plus Medicine menemukan bahwa perihal efek samping ini kemungkinan terlalu jarang. Studi berikut menyimpulkan bahwa perihal hiperplasia adiposa paradoksal adalah 0,47 persen atau 2 dari 422 tindakan coolsculpting atau 100 kali lebih besar daripada perihal yang dilaporkan. Robert Rey, dokter yang mengatasi coolsculpting belum menyaksikan terdapatnya perkembangan abnormal yang disebabkan oleh prosedur terhadap tindakan coolsculpting.
“Ini adalah perihal yang terlalu jarang terjadi,” katanya kepada People. “Pasien tidak kudu khawatir. Ini tidak invasif, tidak memerlukan anestesi, dan tidak ada masa pemulihan. Lagipula hasilnya bagus, sebuah alternatif yang baik untuk mengurangi lemak,” katanya. Metode tindakan medis sesungguhnya bakal terus berkembang dan ragam macamnya terhitung untuk urusan mengenyahkan lemak dalam tubuh. Namun, pilihan bersama langkah instan mampu jadi keputusan paling akhir jika cara-cara alami mampu dijalankan bersama mengelola asupan makanan yang baik dan komitmen berolahraga rutin bersama hasil yang tak instan. Semua alternatif itu ada di tangan masing-masing orang.