Setelah selesai mendirikan stasiun penelitian di Bulan, China mengklaim akan menempatkan astronaut mereka di bulan untuk melakukan studi ilmiah dalam jangka waktu yang lama. China sudah memetakan serangkaian misi tanpa awak pada dekade ini, termasuk didirikannya pangkalan robot untuk menjelajahi wilayah kutub selatan, sebelum dilakukannya pendaratan berawak. 

Astronaut China Kembali ke Bumi setelah Lakukan Misi Luar Angkasa selama 90  Hari - Tribunnews.com Mobile

Berikut dibawah ini fakta fakta menarik terkait penempatan astronaut China di Bulan dalam jangka waktu lama, diantaranya yaitu :

1. China Akan Segera Menempatkan Astronaut Mereka Setelah Proyek Stasiun Penelitian Bulan Berhasil Dilaksanakan

Wu Weiren selaku Kepala Perancang Program Eksplorasi bulan China, mengatakan bahwa China akan segera menempatkan astronaut mereka melalui pendaratan berawak, jika proyek stasiun penelitian bulan berhasil dilaksanakan. 

China dan Rusia pada minggu lalu sudah menandatangani pakta awal untuk mendirikan stasiun penelitian Bulan internasional, namun tidak ungkap kapan waktu awal pembangunannya. 

Kata Wu, dibandingkan dengan astronaut Amerika yang hanya bisa tinggal di Bulan selama puluhan jam saja setelah mendarat, namun astronaut China nanti akan tinggal di bulan untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini akan menjadi kunjungan ke bulan untuk jangka panjang, bukan perhentian jangka pendek. 

2. China Sudah Berhasil Meluncurkan Serangkaian Misi Ke Bulan Dalam Beberapa Tahun Terakhir

Dalam beberapa tahun terakhir ini, China tercatat sudah berhasil meluncurkan serangkain misi ke bulan. Pada tahun lalu saja, China berhasil mengambil batuan bulan yang dilakukan misi tanpa awak. Ini merupakan hal yang pertama kali dilakukan oleh negara manapun sejak tahun 1976. 

3. Amerika Serikat Masih Lebih Unggul Dalam Pengalaman, Keahlian, Dan Teknologi 

Namun Amerika Serikat masih lebih unggul dari China dalam hal pengalaman, keahlian, dan teknologi. Saat ini, roket China tidak memiliki daya dorong yang cukup kuat untuk mengirim astronaut mereka ke Bulan. Namun kata Wu, China bertujuan untuk membuat terobosan dalam desain roket pada 2021 hingga 2025. Kata Wu, dalam misi China berikutnya ke Bulan, akan diambilnya sampel kutub selatan bulan. 

Lebih lanjut WU mengatakan bahwa misi selanjutnya akan melibatkan survei rinci sumber daya di kutub selatan, serta pengujian teknologi utama dalam persiapan pembangunan stasiun penelitian. 

4. China Akan Memulai Pembangunan Stasiun Luar Angkasa Pada Tahun 2021

Kabarnya China akan memulai pembangunan stasiun luar angkasa pada tahun ini. Qu Yiguang selaku wakil Kepala Proyek Peluncuran Chang Zheng 5, China Aerospace Science and Technology Corporation, mengatakan bahwa ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional versi China itu diberinama Tiangong atau Istana Surga. 

Qu berkata, kendaraan peluncur Chang Zheng 5 tersebut akan menjalankan misi peluncuran pesawat ruang angkasa terbesar di China. Tambah Qu, mulai tahun depan mereka akan mulai melakukan peluncuran sebagai bagian dari misi untuk membangun stasiun luar angkasa negara China. 

5. China Berencana Menyelesaikan Stasiun Luar Angkasa Pada Tahun 2022

China berencana untuk bisa menyelesaikan stasiun luar angkasa milik mereka pada tahun 2022 mendatang, setelah lebih dari 10 misi untuk konstruksi serta perakitan orbit. Nantinya, stasiun luar angkasa tersebut akan berbentuk seperti huruf T, dengan modul inti yang disebut Tianhe, dibagian tengah dan satu kapsul lab di kedua sisinya. 

Secara keseluruhan, stasiun tersebut akan menawarkan ruang hidup hingga 5.650 kaki kubik (160 meter kubik) ditiga modul. Lebih sedikit dibandingkan dengan ISS yang memiliki 13.696 kaki kubik (388 meter kubik) ruangan.